Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bali Dia Kembali

12 Desember 2023   21:37 Diperbarui: 12 Desember 2023   22:46 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dbijapkm3o6fj.cloudfront.net

"Oh ya, aku harus ke makamnya sore ini," kata Kimaya ringan. "Aku mau bilang ke Yuda, aku sudah merelakannya. Aku juga ngerti semua bukan salahku. Sudah garis hidup Yuda sampai segitu aja. Aku yang harus move on, menghargai hidupku sendiri."

"Bagus," ternyata Mona merasa lega bukan main, lebih lega dari yang dia bayangkan sebelumnya. "Nanti aku ikut ke makam Yuda. Lama juga aku tidak ke sana, karena tidak ingin mengganggu kamu."

 "Yang kedua, tentang Adian? He's okay. Dia kuliah di Jogja, ya gitu, selesai ceritanya," kata Kimaya dengan ketenangan yang sama. Dia lihat Mona mengerutkan keningnya, tanda yang dia tunjukkan bila tidak percaya seratus persen. 

"Dia di Jogja dan kamu di Bali. Maksudnya kalian LDR-an gitu?" Mona masih mencoba memancing. Ini tidak jelas, pikirnya.

Kimaya terbahak. Tapi dia tahu tertawanya sangat kering. Tidak segeli dan selugas biasanya. Dia hanya berharap Mona tidak menemukan perbedaan itu.

"Enggak ada apa-apa aku sama Adian. Dia aku minta ke sini kalau liburan. Biar semakin akrab sama kamu, Mon," jelas Kimaya. Namun di kalimat terakhir, dia merasakan sepercik rasa sakit di dadanya. Masak aku cemburu sama Mona? Batinnya.

Mona masih menunjukkan ketidakpercayaannya. Sedari tadi sampai makan selesai, kepalanya menggeleng-geleng tidak puas.

---

"Kim, jangan kaget, ya. Adian dalam perjalanan ke sini, weekendnya mau dihabiskan di Bali katanya," kata Mona cepat-cepat sebelum Kimaya protes. "Aku ke kampus dulu, ada rapat buat kepengurusan baru."

Kimaya yang berencana bersih-bersih kamar dan rumah kontrakan sebelum kuliah menjadi gamang. Dia percaya Mona, Adian benar-benar on the way to rumah ini. Dia berusaha cuek dengan meneruskan rencananya, tapi pikiran melayang ke Adian.

Benar saja, ketika Kimaya membuang sampah di kotak di halaman. Ada taksi berhenti di depan pagar rumah. Muncullah cowok ganteng dengan kaca mata hitam, kemeja putih dan jeans biru muda. Bersih dan segar. Ransel ringan ditaruh di bahunya yang kekar. Senyum mengembang di bibirnya ketika matanya bertatapan dengan Kimaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun