Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengenal Budaya Korea dengan "Hospital Playlist"

28 November 2022   18:22 Diperbarui: 28 November 2022   18:35 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lima Sahabat, sumber: koreabyme.com

Jeong-Won mendirikan yayasan sosial ini secara diam-diam, walau akhirnya dua temannya ikut terlibat karena tidak sengaja ketahuan. Yayasan ini membantu pasien yang kesulitan keuangan.

Pembentukan yayasan ini perwujudan masyarakat Korea yang suka berdonasi. Mereka terlihat acuh tak acuh tapi bila sampai ke donasi dan membantu yang kesulitan, mereka akan berbondong-bondong menyumbang. 

Budaya donasi memang sangat kuat di Korea. Ada teman Korea yang bercerita dia menyumbang rutin ke beberapa yayasan. Ada yayasan panti jompo, anak asuh, kanker anak atau melalui gereja yang mengelola sesuai kebutuhan.

3. Blind Date

Latar waktu drama Korea ini sesuai tahun rilisnya tahun 2020-an. Dibuktikan dengan bentuk HP yang sudah touchscreen dan adanya Instagram. 

Tahun-tahun ini sebenarnya tahun keprihatinan bagi generasi tua karena trend generasi muda yang tidak mau menikah dan punya anak. Atau susah mencari jodoh karena kelas sosial berdasarkan asal pendidikan tadi.

Dari kelima sahabat itu yang pernah menikah adalah Ik-Joon dan Seok-Hyeong. Mereka berdua cerai. Hanya Ik-Joon yang punya anak laki-laki. Diceritakan keduanya menyukai Seong-Hwa tapi dokter cewek itu menolak dan satunya salah paham saja. Gemes deh.

Kesalahpahamannya karena blind date tersebut. Karena susah mencari jodoh, biasanya orang Korea memakai aplikasi atau agen cari jodoh atau minta tolong teman untuk dikenalkan. Ini disebut proses blind date, walau tidak blind-blind banget karena bisa sudah tahu namanya dan foto sebelumnya kalau temannya teman.

4. Donor Organ Tubuh

Masyarakat Korea mempunyai kebiasaan donasi seperti di nomor 2 tadi. Tidak hanya berupa uang, tapi juga berupa organ tubuh. Ketika hidup mereka sudah mendaftarkan ke lembaga donor organ tubuh bila meninggal. 

RS Yulje mengurus semua persyaratan dari administrasi sampai kualitas organ tubuh. Lembaga yang memvalidasi donor tersebut disebut KONOS. Bila transplantasi dari orang hidup harus dari keluarganya dan lebih mudah administrasinya, hanya emosinya yang kadang bikin konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun