"Oke, Os, aku mengantuk sekali. Besok pagi harus ke pengadilan di kota. Bossku minta aku mempelajari sesuatu di sana, ambil dokumen juga. Jadi besok sorean mungkin aku baru ke lokasi syutingmu," Lea beranjak dari kursinya.
Osa sangat sadar, Lea sudah berubah. Biasanya dia yang menghentikan pembicaraan karena dijemput atau ditelpon Iva. Ini Lea yang ingin lekas pergi.Â
"Are you okay?" tanya Osa ingin memastikan. Dia menemukan Lea menghindari kontak mata dengannya.
"Aku telpon besok pagi sebelum ke kota," kata Lea tersenyum dan menatap Osa sekilas. Dia tidak menunggu jawaban cowok itu, langsung berjalan ke tangga menuju kamarnya.
Osa hanya tercenung menatap punggung Lea dan hatinya teriris ketika sekejap melihat Lea menundukkan kepala ketika berjalan. Seseorang itu sangat mempengaruhi emosi Lea.Â
+
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H