Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Miss Scarlet & the Duke": Nasib Perempuan

1 Maret 2022   08:27 Diperbarui: 1 Maret 2022   08:29 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eliza banyak melanggar norma-norma sebagai seorang perempuan di masa itu. Duke tidak berbuat apa-apa karena dia berhutang budi pada ayah Eliza. Walaupun lama kelamaan terlihat ketertarikan Duke pada Eliza yang menunjukkan dia berkualitas sebagai detektif. 

Yang menarik, Eliza tidak hanya menghadapi tantangan sebagai detektif perempuan, tapi juga tantangan sebagai perempuan. Dia harus segera menikah supaya punya status yang baik di masyarakat. Selain itu, dia juga butuh duit untuk membayar sewa rumah. Sebenarnya semua gampang ketika dia mau menikahi anak laki-laki si pemilik rumah. Tapi bukan Eliza kalau dia langsung menerima kemudahan itu.

Kedua, Eliza tetap menunjukkan keperempuannya, yaitu dengan memakai pesona wajahnya yang cantik dan tahu kelemahan laki-laki bila menghadapi perempuan. Dalam berbagai hal, Eliza bisa mendapatkan yang dia inginkan melalui kemampuannya sebagai perempuan. Kekuatan femininnya tetap dia pakai sebagai nilai plus detektif perempuan.

Keunikan ketiga adalah kolektifitas yang dibangun oleh Eliza. Walaupund ia dekat dengan Duke sebagaii teman lama, posisinya sebagai detektif dan perempuan memberi dia identitas minoritas. Dia bersahabat dengan Moses, orang kulit hitam, dan Rupert, seorang gay yang belum diketahui. 

Perempuan, kulit hitam dan gay adalah kumpulan outcast, minoritas, yang ditolak oleh masyarakat. Setelah berkumpul mereka menjadi sebuah kekuatan yang mendukung Eliza sebagai detektif perempuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun