Ingat sayur pare yang pahit. Kata teman, kalau tidak tiap hari, makan pare terasa makan makanan surga karena bisa merasakan kepahitan tanpa merugikan hidup. Hanya berhenti di lidah saja. Juga menjadikan kita seperti pemenang, dibandingkan yang tidak suka makan sayur pare sama sekali.
Ada seorang sahabat yang pernah saya tawari makan pare suatu kali. Jawabnya, "Hidupku sudah pahit, masak kamu tega nyuruh aku makan pare?" Sensasi yang tidak ingin dia rasakan.
6. MEMORI
Ada faktor romantisme di sini. Kita makan sesuatu dengan enak ketika makanan itu mengingatkan kita pada peristiwa di masa lalu yang indah dan kita ingin kembali ke masa itu. Misalnya, makanan kantin sekolah. Ada teman yang suka soto hanya di lokasi SDnya dulu, tempat lain tidak suka.
Argumen ini layaknya kita mendengarkan musik. Lagu tertentu bisa melemparkan kita ke masa lalu. Termasuk mencicipi makanan tertentu membuat panca indra kita berkolaborasi dan mengantar kita ke ingatan tertentu yang berhubungan dengan rasa itu.
Panca indra tidak terbatas hanya pada indra pengecap tapi juga indra penciuman. Misalnya bau kuah bakso, bumbu nasi goreng atau bahkan sambal yang sedang dimasak, membuat perut kita merintih dan teringat sesuatu.
7. HARGA
Joke atau candaan yang populer dalam Bahasa Jawa adalah 'Rasa apa?' Dijawab 'Rasa Mbayar!' Yang artinya rasa atau ra usah atau tidak usah membayar, a.k.a. alias gratis.
Sering ketika kita memuji masakan tertentu lalu disahut teman, 'lah gratis ya enak'. Apalagi makan di restoran mewah, dengan menu yang susah terucap dan tidak terjamah di kehidupan sehari-hari dan ditraktir. Akan terasa enak sekali.
Selain gratis, harga makanan yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas menjadikan kesimpulan rasa nikmat tersendiri. Ingat kasus makan di lesehan yang harganya 'nuthuk' atau 'a rip off' yang artinya harganya selangit tidak sesuai normal, misal es teh jadi dua puluh ribu? Menjadikan kekenyangan dan pesta isi perut sebelumnya adalah penyesalan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H