Sampailah kita pada episode terakhir - final - dari Emily in Paris season 2. Kabarnya akan ada season 3 dan 4. Wajar sih, seperti season 1, serial ini ditutup dengan cliffhanger ... nggantung akhirnya, kita tidak tahu keputusan yang diambil Emily apa.
Yang jelas, dari episode  sampai 10 konsisten menjadi dunia hiburan yang menyuguhkan warna-warna ciamik, membuat lupa mendungnya pandemi. Impian traveling, fashion dan komedi di masa susah ini dipuaskan oleh Emily in Paris.
Season 2 Episode 10: French Revolution
Walau judul episodenya ngeri-ngeri sedap, saya tidak akan terperangkap membahas itu. Sesungguhnya saya selalu menghindari spoiler, jadi wajar kalau yang saya bahas hanya sudut tertentu yang menurut saya menarik.
Dalam episode ini ada perpecahan dan persatuan, tapi saya hanya akan mengangkat keunikan persatuan yang sebelumnya tidak pernah terduga akan terjadi. Sekali lagi konfliknya seputar itu-itu saja, cuma ditutup dengan kejadian yang tak disangka-sangka.
1. Pierre Cadault dan Grgory Elliot DupreÂ
Dua musuh bebuyutan dalam fashion ini disatukan di Savoir. Oleh Emily karena desakan Madeline yang melihat peluang besar dari dua klien heboh dan populer.
Pierre sebagai klien lama sukses dibujuk untuk mendukung eksibisi fashion Gregory yang diorganisir oleh Emily. Secara etika Perancis, Savoir a.k.a. Sylvie tidak mau melakukan itu. Pierre sangat sensitif.
Gregory mau menjadi klien Savoir dan Pierre mau datang dalam eksibisi Gregory. Mereka bersatu dalam naungan Savoir.
2. Gabriel dan Alfie
Keduanya ini berkutat di seputaran Emily. Kita tahu dan paham Gabriel dan Emily sebenarnya saling suka. Hanya kesepakatan dengan Camille serta kondisi Emily yang cuma setahun di Paris-lah yang membuat G dan E tidak bersama.
Hanya saja, aura perasaan cinta itu selalu melayang-layang di atas keduanya bila bertemu.
Alfie merasakan ini dan memutuskan untuk mencari tahu. Dia mendapatkan jawaban 'jujur' dari Gabriel dan Emily bahwa mereka 'just friends'.
Maka, ketika Mindy, teman Emily, mau melakukan pertunjukan pertama kali di sebuah pub di Pecinan Paris, Gabriel dan Alfie mau duduk satu meja bersama Emily untuk mendukung band Mindy yang memang sukses. Mereka bersatu demi teman Emily, Mindy.
3. Sylvie dan Laurent G.
Keduanya sebenarnya suami istri, tapi unik karena hanya berurusan bisnis dan persahabatan. Ada romantisnya tapi 'no string attached' eh ada string perkawinan ding. Memang benar-benar aneh dua orang ini.
Keduanya tinggal di kota terpisah. Namun ketika Sylvie membutuhkan Laurent, langsung saja pria yang memiliki restoran ini datang ke Paris. Dalam episode ini mereka dipertemukan kembali.
Sylvie dan Laurent menyelesaikan urusan bisnis mereka. Mereka bersatu demi Savoir.
4. Mindy dan Benoit
Di episode sebelumnya Mindy sempat 'putus' dengan Benoit gara-gara akhirnya ketahuan bahwa Mindy anak konglomerat China dan penyanyi popstar yang memenangkan Idol di China. Benoit merasa tertipu karena Mindy berperilaku layaknya orang miskin.
Undangan pentas di pub menyatukan mereka. Sebenarnya lagu Benoit yang dibikin untuk Mindy, untuk mereka berdua yang akhirnya bisa menyatukan mereka ketika dinyanyikan bersama di pub tersebut.
Rasanya tertipu itu tidak enak. Namun Mindy berusaha memberitahu, jujur, tentang semuanya kepada Benoit. Hanya saja cowok itu butuh waktu untuk memahami anak orang kaya yang malah melarikan diri dari kekayaan tersebut.
Mindy dan Benoit duet bersama dengan manis dan membuat pertunjukan perdana mereka sukses. Mereka bersatu karena lagu dan band bersama Etienne, the keyboardist.
