Judul Emily in Paris sudah bermakna sesuatu, kalau kita renungkan. Nama Emily bukan berasa Perancis, tapi berada di Paris yang merupakan kota di Perancis. Maknanya, seorang bukan Perancis berada di Paris! Semoga tidak membingungkan!
Lalu kata "Just French" yang bermunculan di setiap episodenya juga bermakna sesuatu. Bahwasanya, ada pertemuan dua budaya yang berbeda, jelas yang satunya budaya Perancis, satunya lagi, entahlah. Ehm, Amerika dan Inggris. Emily dan Alfie.
Season 2 Episode 9: Scents and Sensibility
Judul episode ini mengingatkan kita pada novel Jane Austen yang berjudul "Sense and Sensibility" terbit tahun 1811 dan sudah dibuat adaptasi filmnya berkali-kali. Tokoh utamanya Marianne Dashwood dan Colonel Brandon yang walaupun happy ending, berdua jatuh bangun dalam perjalanan hubungan mereka.Â
"Sense and Sensibility" berarti kebijaksanaan dan simpati atau empati. Bagaimana dengan "Scents and Sensibility"? kalau dari kata 'scents' artinya bau atau pembau atau membaui. Oke, saya pilih membaui atau merasakan saja, sepertinya tepat pada analisis episode ini. Saking pekanya, membauinya menjadi sensitif, atau sensi.
1. Alfie
Sewaktu selesai main bola bersama Gabriel, Alfie bertemu Camille untuk pertama kalinya. Sekali lagi cinta segitiganya muncul dengan simbolis duduknya Gabriel-Camille-Emily. Alfie bisa merasakan sesuatu yang berbeda pada hubungan Camille dan Gabriel.
Alfie sensi banget ketika melihat Camille bersikap mesra pada Gabriel, namun cewek itu hanya mengakui Gabriel sebagai teman. Bahkan informasi mantan pacar menambah keanehan itu, buat Alfie. Dia bilang, "I thought I sensed it." Nah lo!
Oya, dia menyebut satu istilah dari London: WAG, wives and girlfriends, yang ditujukan pada Camille dan Emily. Mereka dianggap seperti Victoria Beckham (dari Inggris juga kan) yang menunggui David Beckham bermain bola.
2. Luc
Ketika Madeline, boss Emily di Amerika, tiba-tiba muncul di Paris di kehamilannya yang sudah cukup besar, Luc memberi selamat kepadanya. Kata sensi di sini diartikan sebagai merasakan, dalam artian sebenarnya - literally - yaitu ketika Luc minta ijin memegang perut Madeline yang membesar.Â
Begitu saja dia 'merasakan' bayi yang ada di dalamnya. Lalu memutuskan, "It's a boy!"Â
Yang dilakukan Luc hampir sama seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu di Indonesia ketika melihat kenalan atau saudaranya hamil besar kemudian ingin memegang dan akhirnya menebak jenis kelamin janin yang ada di dalamnya.
3. Antoine Lambert
Antoine akan meluncurkan produk baru! Ya, bisa ditebak ada hubungannya dengan bau-bauan, yaitu parfum! Nama pabriknya Laboratoire Lavoux dan produknya didiskusikan bersama Savoir.
Lucunya, masing-masing orang Savoir menunjukkan kesukaan aromanya yang berbeda-beda, termasuk Emily. Sesuai dengan idaman Antoine sih, bahwa setiap bau atau aroma mewakili kepribadian seseorang.Â
Misalnya, buat Emily, aroma citrus artinya 'sunny and cheerful' sesuai kepribadian cewek Amrik ini yang selalu cerah dan bergembira. Luc memilih aroma yang netral, cocok untuk maskulin dan feminin, yaitu kayu cendana.
4. Madeline
Boss Emily yang dari Amerika ini benar-benar bikin heboh dengan kedatangannya di Savoir. Pertama, dia datang mendadak. Kedua, usahanya berbahasa Perancis tidak main-main tapi tetap saja tidak paham apa yang dikatakan oleh Sylvie. Dalam artian dia tidak sensitif!
Dari sisi Madeline, tepatnya budaya Amerika, dia melihat Antoine belum pernah menaikkan pembayaran layanan ke Savoir sejak pertama kali menjadi klien sampai sesukses sekarang.Â
Setelah berdebat dengan Sylvie yang tidak mau menaikkan biaya layanan Savoir ke Antoine karena menurut Sylvie 'it's not only about the money', Madeline 'merasakan' sesuatu yang aneh. Dia bilang, 'I'm sensing that you're not exactly willing to find a solution here?'. Dia merasa bahwa Sylvie tidak bersedia mencari solusinya.
Bisa ditebak, reaksi Sylvie adalah ... 'I don't know'.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI