Ada mahasiswa saya yang mengatakan kalau ada masalah hidup jangan lupa cerita ke keluarga. Dia ditanya oleh teman sekelas, "Bagaimana kalau masalahnya dengan keluarga?"Â
Nah, diskusi menarik, bukan? Tidak semua orang punya kedekatan yang baik dengan orang tua dan saudara.Â
Bahkan permasalahan ini cukup wajar ditemui. Salah satu tekanan kuliah yang disebabkan oleh keluarga adalah bila pilihan jurusan bukan keinginan mahasiswa tersebut.
2. Tekanan teman
Kegiatan kuliah selain ceramah dan diskusi di kelas, entah kuliah offline atau kuliah online, adalah kerja kelompok.Â
Selama pengalaman saya mengajar, selalu ada keluhan dari kelompok bahwa salah satu anggotanya tidak mau bekerja. Dalam hal ini, di awal saya sudah mengingatkan bahwa permasalahan kelompok harus diselesaikan secara kelompok.Â
Bukannya saya tidak mau campur tangan, tapi pengalaman japok atau kerja kelompok adalah pembelajaran hidup dalam ketrampilan problem solving. Salah satu solusinya biasanya saya menawarkan peer score, atau penilaian masing-masing anggota kelompok, walau kadang biasnya banyak.
Teman yang ambisius juga bisa menjadi tekanan. Apalagi bila mahasiswa aktif di media sosial atau suka sekali membandingkan diri dengan orang lain. Habislah dia kalau sedih karena tidak bisa mencapai impian yang sama dengan teman lain.
3. Tekanan lingkungan
Sebagai mahasiswa, dia sudah punya posisi dan dikenal mempunyai identitas tertentu. Sehingga kalau melakukan hubungan sosial dengan masyarakat, dia akan dituntut untuk bisa menunjukkan kemampuan sebagai mahasiswa dalam level tertentu.Â
Salah satunya, lancar kuliah, nilai IPK di atas 3,00 atau lancar skripsinya dan lulus tepat waktu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!