Dengan adanya layanan nonton film streaming legal berbayar, kita bisa memilih film apapun yang tersedia. Ada banyak alasan mengapa kita memilih film tertentu, bisa karena rekomendasi teman atau situs tersebut, genre, baru trend ataupun karena tidak sengaja. Saya memilih Colombiana karena ada Zoe Saldana yang saya kenal pertama di film Mission Impossible III (2006) dan pertemuan kedua di manusia biru Avatar (2009).
Foto di atas bukan Zoe kecil, tapi peran Zoe sebagai Cataleya Kecil di Colombiana. Ini juga menarik. Pertemuan saya dengan Cataleya Kecil yaitu Amandla Stenberg di film The Hate U Give (2018) memang bolak balik ini urutan saya menonton film. Menarik yang kedua, Colombiana merupakan film awal dari Amandla.
Sebenarnya saya bingung mau menganalisis apa dari film ini. Menurut saya, film ini menarik saja untuk ditonton. Sangat menghibur dengan wajah eksotis Cataleya Kecil dan Dewasa. Kekejian dari film ini juga cukup memuaskan. Kalau kita punya dendam, sangat terhibur dengan keputusan-keputusan Cataleya.Â
Adegan awal paling nge-twist adalah ketika Cataleya Kecil menusukkan pisau kepada orang yang membunuh kedua orang tuanya. Keputusan itu sangat tidak terduga. Di awal Cataleya digambarkan sebagai anak yang penurut dan pendiam. Dia terpaku melihat kedua orang tuanya tertembak di depan matanya. Tapi kalau direfleksikan, ayahnya sudah mempersiapkan hidup Cataleya sebagai anak anggota mafia.
Saya coba cari ide di google scholar. Ternyata film Colombiana ini sudah banyak dianalisis, kecenderungannya memakai psikoanalisis. Tokoh Cataleya memang menarik kejiwaannya untuk diteliti. Inti pesan film ini adalah 'revenge' atau balas dendam. Bahkan dalam salah satu posternya bertuliskan 'Revenge is beautiful.'
Berikut saya paparkan rangkuman analisis psikologi dari film Colombiana. Ada berbagai sudut psikoanalisis yang dipakai, termasuk teori Freud.Â
1. Risa Wardani (2013) mengangkat analisis dengan pendekatan psikologi individualnya Alfred Alder. Tiga elemen yang diangkat adalah superioritas, kreativitas dan inferioritas.Â
Dari olahan tiga konsep ini bisa dipahami kalau Cataleya awalnya merasa inferior karena dia anak kecil dan kedua orang tuanya sudah tidak ada untuk melindunginya. Namun karena kreativitasnya, dia bisa menguasai bagaimana bisa membunuh dengan rapi dan terorganisir, bahkan rekornya sudah mencapai 23 pembunuhan. Akhirnya dia menjadi superior dan mencapai tujuan balas dendamnya.