Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Rurouni Kenshin: The Beginning" Anti Klimaks

1 Agustus 2021   20:46 Diperbarui: 1 Agustus 2021   21:09 2361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selesai menonton sekuel terakhir dari film seri Rurouni Kenshin, saya merasakan kekosongan yang tidak nyaman. Mungkin saya terlalu antusias dan punya ekspektasi tinggi sehingga benar-benar menonton di hari rilis "Rurouni Kensihin: The Beginning" (2021) di hari Jumat, 30 Juli 2021.

Kehebohan saya terbukti di tulisan-tulisan ini, silakan klik: Pertarungan Pedang Terbaik dan klik ini Kaoru atau Tomoe, juga klik ini Alur Cerita Jepang. Tontonan sekuel terakhir tidak saya rasakan seheboh tulisan-tulisan tersebut. Namun tulisan sebelumnya membuktikan bahwa tidak ada yang baru di "The Beginning".

Cerita terasa kosong karena tanpa surprise.

"Rurouni Kensihin: The Beginning" menjawab semua misteri di empat sekuel sebelumnya. Pertanyaan utama adalah bagaimana luka silang Samurai X di pipi kiri Kenshin terjadi. Kalau kita sudah menonton sekuel sebelumnya, icip-icip jawaban itu sebenarnya sudah ada. Bahwa, satu silang dari calon suami Tomoe dan silang berikutnya dari Tomoe sendiri. 

Alur cerita sangat lambat. Bahkan saya merasa dipanjang-panjangkan sehingga genre action harus diganti menjadi genre drama - roman yang dominan. Film ini lebih feminin dengan pengaruh Tomoe yang dominan, misal adegan memasak, merangkai bunga, menanam sayuran. 

Termasuk poster-posternya sangat bergenre roman. Saya tidak berharap begini, Kenshin adalah pertarungan samurai dengan genre action. Saya kecewa.

"The Beginning" hanyalah proses bagaimana luka silang itu terjadi. Bukan jawaban karena semua sudah terjawab. Mungkin karena saya suka misteri yang membutuhkan jawaban sehingga film terbaru ini tidak begitu menarik perhatian saya. Semua sudah jelas, so what?

Tapi saya ingin mengapresiasi apapun yang ada. Takeru Satoh sebagai Kenshin dan awak film sudah bersusah payah membuat film ini sebegitu rupa - terutama kembali ke era Meiji yang cukup mahal setting, properti dan kostumnya.

1. Pertarungan Pedang
Satu kekaguman saya adalah di opening ketika Kenshin disekap dan akhirnya melawan puluhan orang. Foto di atas menunjukkan keahlian Kenshin yang belum ada di sekuel sebelumnya. Dia mencuri pedang dari salah satu lawannya dengan mulut karena tangannya terikat di belakang dan tetap bisa membunuh dan mengalahkan semua lawannya dengan gigitan pedang katana tersebut. Luar biasa.

2. Pertarungan Mental
Saya anggap ini film drama, banyak percakapan yang muncul daripada pertarungannya. Lebih banyak konflik antar peran yang memunculkan perdebatan. Termasuk dua pertanyaan Tomoe yang tidak bisa dijawab saat itu juga oleh Kenshin: "Apakah Kenshin akan membunuhnya bila dia menyerangnya dengan pedang?" dan yang kedua "Akankah Kenshin berniat membunuh selamanya?"

3. Keindahan Sinematografi
Sebenarnya agak susah menonton The Beginning karena dark tone - banyak scene-scene gelap dan monokrom. Bahkan tidak ada baju kimono merah Kenshin yang di film sebelumnya diberi oleh Kaoru. Tapi tetap saja wide shot menolong saya untuk melihat keindahan musim dingin di Jepang. 

Rumah Kenshin dan Tomoe yang sederhana terlihat begitu indah ketika dilingkupi salju. Termasuk ketika rumah itu dibakar, keindahan api yang menyambar juga sangat nampak - ditegaskan dengan perpindahan yang manis dari simbol-simbol: bunga Tomoe, api dan Kenshin yang melangkah pergi - sebagai penutup.

Yang agak relate dengan situasi protokol kesehatan saat ini adalah ada dua adegan Kenshin mencuci tangan. Satu, setelah dia membunuh dengan banyak darah di tangannya. Dua, ketika dia pulang dari mencari kayu bakar. Budaya mencuci tangan sudah sangat melekat dari ritual Kenshin ketika sebelum masuk ke rumah.

Atau sebenarnya saya kecewa karena film ini adalah perpisahan saya dengan Kenshin? Tidak akan ada lagi sekuelnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun