Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Tip Kuliah: Cumlaude atau IPK Tinggi?

24 Januari 2021   11:32 Diperbarui: 24 Januari 2021   22:02 1867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semester 6 untuk mahasiswa strata 1 memang waktu yang menentukan, mau ambil paket atau mengulang? Mau ngejar cumlaude atau IPK bagus? Semua karena semester 6 adalah semester terakhir untuk teori dan mata kuliah di kelas. Selanjutnya KKN, magang atau skripsi.

Supaya bisa membimbing angkatan 2018 dengan baik, saya mengadakan polling di Instagram saya (followers sekitar 1,5K lumayanlah) untuk melihat kenyataan di dunia kerja. Kebetulan followers saya sudah banyak yang kerja, bahkan jadi bos atau branch manager.

Hasilnya bisa dilihat di foto di atas. IPK tinggi lebih penting daripada cumlaude. Apalagi syarat cumlaude cukup banyak, misalnya minimal IPK 3,51 dan nilai terendah B serta maksimal ditempuh selama 9 semester. 

Ada kasus mahasiswa yang IPK 3,7 tapi ada nilai B-. Saya harus membantu memutuskan apakah nilai tersebut diulang atau maju terus. Pertanyaan saya ke dia hanya satu, mau cumlaude atau IPK tinggi? Skenarionya dan strateginya bisa beda.

Yang menarik, banyak teman yang japri karena mereka protes dengan hanya dua pilihan tersebut. Nama saya samarkan.

1. Tidak dua-duanya

Satu teman di Twitter (karena saya bikin polling juga di akun saya di sana) namanya Ian mengatakan tidak pilih dua-duanya. Alasannya tidak pengaruh buat dia. Mungkin dia IPKnya tidak tinggi hihi. 

Lalu teman lain lagi, Brian, tidak pilih keduanya karena, "Yang rasional di dunia nyata hanya dua: IPK Bagus atau Punya Skill." Buat dia, kalau Cumlaude logikanya IPK pasti bagus. Tandingannya adalah punya skill atau tidak, katanya.

Satu mahasiswa bilang tidak dua-duanya, waktu saya bilang, kan belum kerja, ternyata dia ngaku saya sudah kerja bahkan sebelum kuliah. Cerita dia luar biasa.

Namanya Brio, masih mahasiswa, makanya dia bilang begitu. Walau sebenarnya dia punya tips yang luar biasa, nanti di subjudul yang berbeda akan saya rangkum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun