Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pitching ala "Start-Up" (2020)

15 Januari 2021   21:31 Diperbarui: 15 Januari 2021   21:44 2206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
In-jae: "Pelanggaran hak cipta", sumber: tvN

Walaupun saya tidak suka endingnya, patut diakui drama Korea (drakor) "Start-Up" ini memberi banyak pelajaran di bidang bisnis dan pemasaran. Selain itu drakor ini juga memberikan ilustrasi tentang kepemimpinan yang membuat drama ini mirip "Itaewon Class" (2020), masuk dalam tema pemilihan CEO atau hiruk pikik menjadi CEO.

Drama Korea ini juga mengingatkan saya waktu sekolah doktor di Monash University tahun 2010 tentang three-minute presentation. Bagaimana meyakinkan, menarik perhatian dan minat audiens dalam tiga menit dengan presentasi kita. Kalau waktu sekolah dulu yang dipresentasikan proposal riset kita.

"Start-Up" terdiri dari 16 episode dengan tokoh Seo Dal-mi (diperankan oleh Bae Suzy) dan Nam Do-san (Nam Joo-hyuk) serta favorit saya Han Ji-pyeong (Kin Seon-ho). Antagonisnya saudara perempuan Seo Dal-mi yaitu Seo In-jae (Kang Han-na). Mengisahkan tentang lika-liku memulai bisnis start up di lokasi mirip Silicon Valley, di Sandbox. 

Pitching atau presentasi yang menawarkan produk untuk mendapatkan investor menjadi pelajaran yang berharga bagi para penonton drakor ini. 

Dal-mi dan Do-san bergabung dalam Samsan Tech melawan In-jae dalam In Jae Company dalam Lomba Hackathon yang diselenggarakan oleh Sandbox. Dua startup berkualitas ini berlomba untuk menang dengan memberikan cara presentasi pitching terbaik.

Picthing ini muncul di episode 5 dan 11. Di episode 5, mereka presentasi untuk event Hackathon week untuk masuk ke lima besar. Samsan Tech dan In Jae Co berhasil masuk dalam lima besar. Di episode 11, presentasi dilakukan pada Demo Day, untuk mencari pemenang Hackathon yang akan membawa pulang 50 juta won. Samsan Tech menang di episode ini.

Selain keahlian di bidang AI (artificial intelligence - kecerdasan buatan) dan kebaruan produk, pitching menjadi salah satu peran penting yang membuat investor tertarik. Bagaimana pitching ini dilakukan oleh Samsan Tech dan In Jae Co? Saya akan membeberkan strategi presentasi dalam drakor "Start-Up" berdasarkan Coughter (2012) dan Croll (2013).

Dalam "Start Up", tiga menit sangat berarti. Di episode 5, CEO Dal-mi dan CEO In-jae hanya boleh presentasi selama tiga menit yang menentukan. Mereka harus berhasil menunjukkan kepada calon investor bahwa produk yang mereka ciptakan itu penting dan menguntungkan.

Menulis proposal riset atau skripsi selalu diawali dengan Latar Belakang Masalah. Ada masalah apa sehingga penelitian atau kegiatan ini perlu dilakukan. Sama dengan pitching produk. Ada solusi apa yang ditawarkan oleh produk ini.

1. Permasalahan di Episode 5

Dal-mi:
Dal-mi: "Tanda tangan bisa dipalsukan", sumber: tvN

Seo Dal-mi menawarkan produk pendeteksi pemalsuan tanda tangan. Dia memakai data dari Bank Jeonghan untuk menunjukkan bahwa tanda tangan bisa dipalsukan. Aplikasi AI yang dibuat bisa mendeteksi kepalsuan tersebut.

Dal-mi:
Dal-mi: "Ahli deteksi terbatas", sumber: tvN

Ada dua permasalahan yang dia ajukan: bahwa tanda tangan bisa dipalsu dan ahli yang bisa mendeteksi tanda tangan sangat terbatas. maka, teknologi AI ciptaan Samsan Tech diperlukan.

In-jae:
In-jae: "Pelanggaran hak cipta", sumber: tvN

In-jae juga memakai data dari Bank Jeonghan untuk start-upnya yang bisa menciptakan jenis font baru untuk para desainer. Dia juga memulai presentasi dengan mengajukan permasalahan. Tapi sudutnya berbeda. 

Kalau Dal-mi memakai sudut SDM, In-jae memakai sudut hukum.

In-jae:
In-jae: "Biaya desain 100 juta", sumber; tvN

Di sisi hukum, In-jae menunjukkan bahwa para desainer bisa dituntut secara hukum bila menggunakan font untuk membuat desain promosi atau pemasaran. Semua tersedia di internet yang sepertinya free tapi ada hak ciptanya .

Selain itu, In-jae mengetengahkan bahwa mendesain dengan kreativitas tinggi akan memakan biaya yang cukup mahal, sekitar 100 juta won. In-jae mengajukan permasalahan di sisi ekonomi. Solusinya adalah ide bisnis yang menciptakan font baru

2. Permasalahan di Episode 11

In-jae:
In-jae: "Batas fisik", sumber: tvN

Episode ini memakai Demo Day untuk melawankan Dal-mi dan In-jae. Presentasi diawali oleh In-jae yang menawarkan produk Satpam AI. Permasalahan yang dia ajukan dari sisi SDM. Bahwa petugas keamanan yang berupa manusia mempunyai keterbatasan kemampuan penglihatan atau mata dan keterbatasan fisik untuk memonitor CCTV. Aplikasinya akan akurat untuk menggantikan keterbatasan manusia tersebut. 

Selain sisi SDM, aplikasi In-jae sangat murah sehingga akan membantu keuangan perusahaan supaya lebih hemat.

Dal-mi:
Dal-mi: "Teknologi mempersulit", sumber; tvN

Dal-mi menawarkan NoohGil, aplikasi untuk penderita penglihatan terbatas atau buta. Dal-mi memulai dengan mengapresiasi teknologi yang sangat berguna. Dia memakai kata "BUT" atau "akan tetapi" untuk menjelaskan bahwa teknologi yang berguna bisa mempersulit orang yang penglihatannya menurun. Misalnya dalam foto di atas, penderita tidak bisa memakai handphone dengan baik karena keterbatasan tersebut.

3. Kata-kata Kunci

Dari keenam screenshot di presentasi "Start-Up", kita bisa melihat bahwa ada kata 'but' (tapi) dan 'however' (namun). Kedua kata ini merupakan kata kunci untuk menunjukkan permasalahan. Sesuatu kelihatannya baik, TAPI bla-bla. 

Kedua kata tersebut juga berfungsi untuk menekankan kepentingan produk kita. Argumen bisa disorot dengan kata kontras atau bisa juga dengan sebab-akibat. Dijamin pendengar akan terusik lalu memperhatikan presentasi kita dan akhirnya poin-poin penting kita akan terpahami dan investor akan antri.

Referensi:
Coughter, Peter. (2012). The Art of the Pitch. New York: Palgrave Macmillan
Croll, Alistair. (2013). Propose, Prepare, Present. Sebastopol, CA: O'Reilly Media Inc.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun