Aku menunggu dengan penuh kesabaranÂ
Menunggu dan menunggu kedatangan mu
Dengan hati yang penuh kepastianÂ
Aku relakan hati ini untuk mu seorang
Tetapi mengapa mengapaÂ
Kau dustai perasaan ini
Dan kau lukai hati iniÂ
Mengapa engkau Setega ini
Katakan katakanlah mengapa engkau begini
Mengapa engkau berubah
Wahai bunga kuÂ
Wahai cinta kuÂ
Engkau tega menduakan hati iniÂ
Oh mengapaÂ
Mengapa engkau begini
Aku sudah tida tahan lagiÂ
maaf untuk semua yg terjadiÂ
aku ingin kita bisa seperti dulu
tertawa dan bahagia bersamaÂ
apa kau sanggup untuk bersama lagiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H