Mohon tunggu...
uznaya
uznaya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perilaku Konselor : Berempati

6 Maret 2016   12:38 Diperbarui: 6 Maret 2016   12:48 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empati berbeda dengan simpati. Simpatii bisa diatikan sebagai suatu perasaan peduli terhadap perasaan orang lain, namun simpati tidak sedalam empati.

Misalnya ketika seseorang tertimpa bencana pada tahun baru, kita bersimpati dengan menyatakan kesedihan. Hal ini akan menjadi empati yang sesungguhnya ketika kita tidak merayakan tahun baru dengan glamour dan foya-foya. Sebab, kita berusaha benar-benar memahami perasaan orang yang terkena bencana tersebut. Alangkah lebih baik lagi jika kita melakukan kerja nyata dengan memberikan bantuan.

Empati akan lebih powerful jika kita pernah mengalami hal yang sama, atau minimal orang terdekat kita yang pernah mengalaminya.

Ada beberapa cara agar kita mampu menghadirkan empati terhadap orang lain, antara lain:

a.       Menuliskan perasaan positif atau negatif

Apabila kita mengalami perasaan positif atau negatif, rekamlah dengan menulisnya dalam diary atau menulisnya di blog. Hal ini mengandung manfaat: kita bisa membuka kembali rekaman tersebut ketika orang mengalami hal yang sama, dan rekaman itu bisa berguna bagi orang lain yang membacanya ketika ia mengalami hal yang sama dapat sedikit membantu menguatkan mereka.

b.      Mendengarkan curhat

Biasakan mendengarkan curhat orang lain sampai selesai dan penuh perhatian. Semakin banyak mendengar cerita, masalah dan perasaan orang lain, maka perasaan kita akan semakin kaya. Akhirnya, kita semakin mengetahui cara memahami perasaan dan masalah orang lain.

c.       Membayangkan kejadian pada diri kita

Membayangkan sesuatu yang kita rasakan apabila mengalami perasaan atau kondisi yang sedang dialami orang lain. Dengan begitu akan muncul emosi yang sama, baik positif maupun negatif, entah itu marah, sedih, maupun gembira.

d.      Berhati-hati dalam ucapan dan perbuatan

Pikirkan perilaku dan ucapan kita sebelum melakukan ataupun mngucapkannya kepada orang lain. Bisa jadi perilaku atau ucapan kita menyakiti mereka atau malah bisa jadi cukup bijak.

e.       Mulai dari diri sendiri

Jangan menyuruh atau mengusulkan orang lain melakukan sesuatu yang kita sendiri enggan melakukannya.

f.       Memberi bantuan

Berikan aksi dengan menanyakan sesuatu yang bisa kita lakukan untuk membantunya. Jika tidak bisa membantu sesuai dengan yang dimintanya, tanyakan padanya kemungkinan adanya orang lain yang bisa membantunya.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun