Halo teman-teman! Disini saya mau berbagi pengetahuan tentang Bipolar Disorder. Kebetulan akhir-akhir ini saya sering menjumpai di media sosial orang-orang yang mengidap gangguan bipolar.Â
Sebenarnya Bipolar itu apa sih? Dilansir dari bipolarcenter.id, Bipolar atau manik depresif adalah kondisi otak dan perilaku dimana seseorang mengalami perubahan suasana hati dan energi secara fluktuatif dan drastis yang menyebabkan kesulitan untuk beraktifitas. Dari pengertian tersebut, perlu diketahui mood swing dan gangguan bipolar itu berbeda ya teman-teman.Â
Pada kondisi mood swing, perubahan suasana hati biasanya tidak mengganggu kehidupan.Â
Jika kamu mengalami sedikit up and down tapi masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari, itu adalah hal yang lumrah. Sedangkan pada gangguan bipolar, mood swing yang terjadi bisa mengganggu kualitas hidup.Â
Nah teman-teman sebenarnya kenapa sih orang bisa mengidap gangguan bipolar?Â
Menurut alodokter, penyebab pasti terjadinya gangguan bipolar belum diketahui. Namun, terdapat dugaan bahwa gangguan bipolar merupakan dampak dari adanya gangguan pada senyawa alami yang berfungsi menjaga fungsi otak (neurotransmitter). Gangguan pada neurotransmitter itu sendiri diduga dipicu oleh beberapa faktor, seperti:
- Genetik
- Sosial
- Lingkungan
- Fisik
Gangguan bipolar memiliki dua fase, yaitu fase mania dan depresi. Lalu bagaimana gelaja bipolar? Begini teman-teman,
pengidap gangguan bipolar fase mania bisa menunjukkan gejala, seperti:
- Merasa sangat bersemangat, senang, atau mudah tersinggung atau sensitif.
- Merasa sangat gelisah.
- Memiliki penurunan kebutuhan untuk tidur.
- Kehilangan nafsu makan.
- Berbicara dengan sangat cepat tentang banyak hal berbeda.
- Merasa seperti pikirannya berpacu.
- Berpikir bisa melakukan banyak hal sekaligus atau satu waktu.
- Melakukan hal-hal berisiko yang menunjukkan penilaian yang buruk, seperti makan dan minum secara berlebihan, menghabiskan atau memberikan banyak uang, atau melakukan hubungan seks yang sembrono.
- Merasa mereka sangat penting, berbakat, atau kuat.
Sementara itu, gejala gangguan bipolar fase depresi bisa berupa:
- Merasa sangat sedih, hampa, khawatir, atau putus asa.
- Merasa sangat gelisah.
- Kesulitan tidur, bangun terlalu pagi, atau terlalu banyak tidur.
- Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.
- Berbicara dengan sangat lambat, merasa tidak ada yang ingin mereka katakan, atau banyak lupa.
- Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.
- Merasa tidak mampu melakukan bahkan hal-hal sederhana.
- Memiliki sedikit minat pada hampir semua aktivitas, dorongan seks yang menurun atau tidak ada, atau ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan ("anhedonia").
- Merasa putus asa atau tidak berharga, dan munculnya pikirkan tentang kematian atau bunuh diri.
Itu dia beberapa hal tentang bipolar yang saya dapatkan dari beberapa sumber website dan juga diperkuat dengan pengalaman pribadi dari salah satu teman dekat saya. Jika teman-teman merasakan gejala seperti diatas, saya menyarankan untuk cek ke dokter agar bisa didiagnosis dan diobati oleh ahlinya.Â
Karena gangguan mental bipolar bukanlah hal yang mudah diketahui dengan cara self-diagnosis, jika teman-teman tidak melakukan pemeriksaan pada ahlinya, ditakutkan gangguan tersebut dapat mengganggu teman-teman dalam berativitas.Â
Sekian saja dari saya, saya harap teman-teman dapat terus menjaga dan terus menambah wawasan dalam hal kesehatan terutama kesehatan mental agar dapat melindungi keluarga dan kerabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H