Mohon tunggu...
Uzlifatul Jannah
Uzlifatul Jannah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa IAIN Jember

وَا للّٰهُ يَعْلَمُ وَاَ نْـتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ Allah knows and you don't (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 216)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru adalah Satu-satunya Profesi yang Melahirkan Segala Macam Profesi

12 April 2020   18:17 Diperbarui: 12 April 2020   18:38 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bismillahirrohmanirrohim.

Manusia dilahirkan ke bumi dengan membawa sebuah fitrah (sifat bawaan) yang mana fitrah itu memang sebuah anugrah Tuhan yang terkadan tidak jauh dari sifat kedua orang tua atau keluarga. Namun dengan adanya fitrah tersebut tidak menjamin kesuksesan anak karena fitrah itu sendiri perlu adanya arahan dan bimbingan untuk menjadi fitrah yang baik.

Seorang tokoh filsafat (John Locke) berpendapat bahwasanya pikiran (manusia) ketika lahir berupa "kertas kosong" tanpa aturan yang memproses data, dan data yang ditambahkan serta aturan untuk memproses dibentuk hanya oleh pengalaman alat inderanya. Dan kertas kosong itu sendiri tergantung siapa yang akan mencoretnya. 

Maka dalam kehidupan, sepintar apapun seseorang pasti perlu yang namanya guru, untuk menentukan atau mencari wawasan baru tentang suatu hal bisa dianggap salah atau benar.

Jika seorang pejabat ditanya kenapa bisa sepintar itu? Pasti jawabannya karena Guru, seorang ilmuan ditanya mengapa bisa secerdas itu? Jawabannya juga karena guru. Seorang Kyai atau Ulama sekalipun jika ditanya mengapa bisa sealim itu? Pasti jawabannya karena seorang guru.

Guru dalam kehidupan manusia guru menduduki profesi sebagai sumber ilmu pengetahuan. Karena mau bagaimanapun kita pasti memerlukan seorang guru untuk mengarahkan pengetahuan-pengetahuan yang didapat dari pemikiran sendiri, agar menemukan kepastian pendapat itu bisa dibenarkan atau disalahakan.

Di dalam buku yang berjudul Etika Profesi Keguruan yang ditulis oleh Bapak Imron Fauzi. Di bagian prolok halam ke V  tertulis "Guru adalah satu-satunya profesi yang melahirkan segala macam profesi" memang benar adanya seperti itu. Seperti penjelasan yang sudah saya paparkan di atas.

Profesi guru itu memang suatu profesi yang melahirkan segala macam profesi, kadang profesi murid yang sukses lebih tinggi dari pada profesi gurunya.

Nah, mungkin dari saking suksesnya seorang murid kadang melupakan jasa-jasa gurunya yang sudah turut membantu membangun jembatan untuk menuju kesuksesannya, yang sudah membantu mengantarkannya menuju kebahagiannya, yang sudah berjasa mendidik dirinya dari yang mulanya tidak tahu menjadi tahu, dan yang telah mengarahkan fitrah atau kemampuannya kepada hal yang benar dalam kehidupan.

Inilah satu permasalahan yang harus diperhatikan semua orang. Ibarat anak lupa ibunya, ibarat pohon yang berbuah lebat tapi lupa akarnya.

Dulu sewaktu lulus dari Sekolah Dasar, guru saya selalu berpesan "kalau sudah sukses nanti jangan sampai lupa pada Gurumu ini nak, dimanapun itu dan kapanpun itu kalau ketemu nyapa!" dulu saya belum sepenuhnya mengerti tentang pesan yang disampaikan oleh guru-guru kala itu.

Namun sekarang setelah duduk di bangku perkuliahan tepatnya pada jurusan keguruan dan juga sudah berpengalaman menjadi seorang guru, baru saya mengerti tentang pesan-pesan yang disampaikan beliau waktu itu, saya mengerti bahwasanya memang banyak sekali murid yang sukses lalu melupakan jasa gurunya, dan baru mengerti bagaimana pengorbanan guru untuk bersabar, yang kadang di abaikan waktu mengajar, yang kadang tak diperdulikan di waktu menerangkan materi, dan juga kadang dibantah nasehatnya.

Maka hormati gurumu, ingat selalu jasa dan pengorbanannya, jangan lupa sertakan beliau didalam do'amu. Sekian dari saya....

Wallahua'lam Bishowab

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun