Kini usia ku jauh 15 tahun meninggalkan cerita masa kecil ku, kejadian masa kecil itu tak mungkin menghilang begitu saja dari ingatan, sekarang aku menjadi lebih tertantang untuk masuk jauh ke setiap penjuru arah mata angin mengikuti setiap keinginan ku, sebelumnya emang banyak yang bilang kalau aku ini tak punya pendirian tapi ini pilihan !!! setiap pilihan pasti ada pengorbanan.
si nam : weh........nyampai juga kamu to
yanto : iya dunk ! kamu kira betah lama-lama terombang ambing dilautan, iniya tempat tinggal ku sekarang nam, salam buat penunggu diseluhur penjuru (tak lupa menggenggam tanah dimana tempat ia berpijak dan sedikit horor lalu tanah di genggaman nya itu di cium dan di masuakan ke dalam bungkus kuning yang selalu ia siapkan)
si nam : gak hilang-hilang jurus mu to, sudah berapa banyak tanah yang kamu kantong in, besok-besok tanah yang kamu kumpul in jangan naggung-nanggung aku minta satu desa aja kalau bisa
yanto : hahahha.....persiapan sebelum melangkah lebih jauh ditempat orang biar gak kenapa-napa
si nam : ah pembelaan yang gak masuk akal, bilang saja kalau kamu emang pengen punya oleh-oleh wkkwkwwk.........
yanto : tu kamu sendiri juga tau, kenapa di tanya lagi
si nam : ngomong-ngomong sudah berapa banyak koleksi tanah yang kamu bawa pulang ke kampung mu to ?.....
yanto : buat sementara ini baru 123 termaksudyang ini nam
si nam : tempat tinggal ku gak jauh dari sini to, tar kamu boleh nginap sampai kapan pun di sini, tar soal kerjaan kamu b ebas memilih, kalau kamu pengen sekedar jalan juga gak apa ini hidup mu to aku gak bisa jadi penentu, kalau kamu mau langsung kerja aku bisa ajukan kamu jadi supir kantor di tempat aku bekerja.
hari demi hari terlah di lalui rasanya semakin masuk lebih jauh saja kedalam indahnya kebersamaan dari tempat tinggal yang baru ini, tak disangka desa yang tak begitu terkenal ini memiliki kemewahan yang sangat luar biasa, kesederhanaan dari orang-orang sekitar juga menunjukkan tidak ada perbedaan yang membuat mereka saling dengki dan iri, seakan tak dipercaya namun ini lah kenyataan.