Mohon tunggu...
uyun quratul
uyun quratul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Jadikan keinginan membahagiakan orang tua itu ‘motivasi’ yang membuat kamu belajar, bekerja, berjuang, berkorban, 2 3 4 kali lipat lebih keras

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Simbol Status Sosial: Pakaian Adat Daerah Dompu, Nusa Tenggara Barat

17 November 2024   08:30 Diperbarui: 17 November 2024   09:07 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh Pakaian Adat Suku Bima Dompu. Sumber: Pesona Bima Dompu

Simbolisme pakaian di Dompu juga sangat kuat. Sarung Nggoli dan Rimpu tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh tetapi juga sebagai tanda pengenal status sosial. Melalui pakaian ini, masyarakat dapat mengidentifikasi satu sama lain berdasarkan status dan peran dalam komunitas. Oleh karena itu, penting untuk terus melestarikan tradisi ini agar generasi mendatang dapat memahami dan menghargai warisan budaya mereka.

Seiring waktu, meski Rimpu jarang dipakai sehari-hari, ia tetap menjadi simbol penting dalam acara-acara budaya. Festival Pesona Tambora yang menampilkan Rimpu sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Dompu. Memang jarang digunakan dalam keseharian, namun nilai simbolisnya tetap kuat dan relevan hingga saat ini.

Kehadiran Rimpu dalam acara budaya seperti Festival Pesona Tambora tidak hanya menjadi wujud penghormatan terhadap tradisi, tetapi juga sebagai sarana memperkenalkan kekayaan budaya Dompu kepada generasi muda dan wisatawan. Dengan tampil dalam festival, Rimpu berperan penting dalam menjaga identitas budaya serta memperkuat rasa bangga masyarakat terhadap warisan leluhur mereka. Upaya ini juga diharapkan dapat menjaga kelestarian Rimpu di tengah arus modernisasi, sehingga tidak hanya menjadi simbol masa lalu, tetapi tetap hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Dompu untuk masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun