Mohon tunggu...
Humaniora

Kepribadian Menentukan Perilaku Seseorang

18 Februari 2018   23:36 Diperbarui: 19 Februari 2018   01:26 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Badriyatul Uyun

بسم الله الرحمن الرحيم

Manusia adalah makhluk yang paling mulia yang diciptakan oleh Allah dengan bentuk yang paling indah, ada kepala, kaki, tangan, mata, telinga, mulut dan sebagainya namun yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya ialah akal fikiran. Manusia diberikan akal oleh Allah agar dirinya bisa berfikir dalam semua hal, baik itu dalam bertingkah laku ataupun untuk memikirkan kebesaran Sang Pencipta. 

Manusia juga merupakan makhluk sosial, dimana manusia saling membutuhkan antara satu dengan lainnya sehingga manusia yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan saling berinteraksi. Berlangsungnya suatu proses interaksi menurut Soejarno Soekanto dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Sebagai suatu Pengantar, didasarkan pada berbagai faktor, antara lain; faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Dan yang perlu kita garis bawahi adalah faktor identifikasi yaitu sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi inilah salah satu yang bisa membentuk kepribadian seseorang.

Manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari yang namanya perubahan, perubahan dalam nilai-nilai sosial,pola prilaku, maupun tindakannya. Perubahan yang dialami manusia tidak selamanya baik, terkadang manusia juga berubah dari yang baik menjadi lebih buruk. Hal itu bisa saja terjadi karena pergaulan yang salah, faktor dari teman dekat, teman disekolah maupun lingkungan di sekitarnya. Dimana lingkungan sangat berpengaruh besar atas pembentukan karakter yang seseorang miliki, pendidikan dan nilai yang didapat orang terkadang juga sering dikalahkan oleh perilaku-perilaku yang ada di lingkungan sekitarnya. 

Nilai-nilai yang dulu ada sering kali terhapus begitu saja seiring perkembangan zaman, modernisasi yang kian berkembang pesat dalam masyarakat mengubah sedikit demi sedikit nilai yang tertanam dalam masyarakat itu sendiri. Namun yang saat ini jadi permasalahan ialah ketika masyarakat tidak dapat menghadapi adanya modernisasi itu sendiri, mereka tidak paham akan dunia modern sehinhga para orang tua yang pemikirannya masih tradisional atau tertinggal akan adanya suatu modernisasi mengakibatkan mereka cenderung terhadap nilai yang mereka pegang, namun sulit untuk para orang tua memberikan pendidikan yang baik untuk anak, memberikan nilai-nilai yang baik namun juga sesuai dengan zaman. Sehingga kebanyakan anak-anak sekarang atau remaja sering kali meninggalkan nilai-nilai yang lama dan langsung mengganti dengan adanya nilai-nilai yang baru. Sedangkan orang tua hanya bisa diam melihat sang anak yang terus-menerus mengikuti perkembangan zaman. Hal inilah yang patut kita cemaskan pada zaman saat ini dan akan datang. Pendidikan itu sangat penting, apalagi pendidikan yang diberikan orang tua untuk membentuk kepribadian sang anak.

Kepribadian yang ada dalam diri manusia merupakan salah satu sikap yang dibentuk dari berbagai pendidikan, tidak hanya orang tua saja melainkan juga pendidikan di sekolah, maupun lingkungan sekitar tadi. Sebagai contoh yang sangat viral pada saat ini, dimaana ada murid yang tega membunuh gurunya sendiri hanya karna diperingati oleh sang guru, sungguh hal ini sudah merusak nilai dan bahkan tata tertib yang ada, dimana seorang murid harus patuh terhadap gurunya dan menghormati setiap orang yang lebih tua darinya, dan yang terjadi sekarang merupakan contoh yang sangat tragis, guru yang biasa mengajarkan murid-muridnya dengan penuh kesabaran harus mendapat balasan yang seperti itu, hal itu terjadi bukan hanya kebetulan, melainkan bisa saja  kepribadian yang tumbuh dalam diri murid tersebut ialah karna faktor lingkungan yang tidak baik, nilai yang diajarkan telah berhasil dikalahkan oleh faktor-faktor tertentu, seperti salah pergaulan, atau juga sudah jauh dari kebersihan jiwanya dalam artian dia tidak begitu mengerti tentang nilai-nilai agama. Mungkin dirinya kurang begitu dekat dengan Sang Kuasa, karna pada zaman ini juga sering kali kita temukan bahwa para pemuda sudah jarang memegang Al-quran apalagi membacanya. Karena ketika kita semakin dekat dengan Sang Maha Kuasa dan mengenal ajaran agama Islam pasti ia tidak akan berbuat demikian.

Dalam hal mendidik seorang anak pada umumnya harus dilakukan oleh orang tua, orang tua harus mengajarinya yang terbaik dari lisan maupun perbuatan. Jika orang tua tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik dalam artian mereka tidak begitu mengerti dengan ilmu agama maupun ilmu pengetahuan yang semakin berkembang sesuai tuntutan zaman, maka solusi yang paling terbaik ialah dengan ia menitipkan sang anak kepada seorang tertentu yang dianggapnya dapat memberikan pengajaran yang baik bagi si anak, seperti hal nya Pondok pesantren yang didalamnya banyak tokoh-tokoh yang dapat dijadikan contoh tauladan yang baik, dan juga didalamnya banyak ilmu tentang agama maupun umum dan tidak tertinggal dengan perkembangan zaman, walaupun masih banyak melakukan cara-cara tradisional untuk mengajar.

Jika seseorang telah mengenal dan memahami banyak tokoh yang baik, dekat dengan orang yang baik, serta belajar dari orang yang baik, sering berinteraksi dengan orang yang baik, maka akan tumbuh dalam dirinya untuk cenderung meniru orang baik tersebut seperti halnya identifikasi tadi, Otomatis dia akan menjadi orang yang baik juga, karna lingkungan sangat berpengaruh terhadap kepribadiannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun