Mohon tunggu...
Uya Carooe
Uya Carooe Mohon Tunggu... Lainnya - Don't sweat the small stuff!

Manusia yang selalu ingin berucap Alhamdulillah (terimakasih) hidup di bumiNya, keren :)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Situbondo dan Si Abon Ikan

2 September 2020   08:38 Diperbarui: 2 September 2020   08:41 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sesuatu yang tak kan pernah terlupakan

itulah tempat kelahiran 

kemanapun kita pergi 

pasti akan terkenang jua 

Situbondo memang kota kecil, tak begitu dikenal, luasnya hanya 1693 km persegi. Kota ini terletak di pesisir utara Pulau Jawa, diapit oleh kota-kota perbatasan yang lebih terkenal. Banyuwangi, Bondowoso, Jember Probolinggo, dan Lumajang. sedangkan perbatasan di ujung Utara adalah Pulau Madura. 

Disini ada persawahan, perkebunan tebu, tembakau, Hutan Lindung Baluran, dan lokasi usaha perikanan. walaupun tidak begitu terkenal tapi kota Situbondo bisa menarik pendatang untuk menetap disini, mungkin ini dikarenakan dari asal nama Situbondo yang berarti tanah yang mengikat. Terbukti dari banyaknya pendatang yang menetap disini.

Perikanan yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi para penduduk di Situbondo, apalagi di daerah pesisir pantai. Nelayan dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian penduduk setempat. Hal ini terlihat dari sebagian besar aktivitas penduduk pesisirnya. Proses pengolahan hasil melautnya memang masih tradisional tapi untuk memenuhi kebutuhan satu kota ini dirasa cukup memadai. 

Hasil lautnya begitu melimpah, Udang, Cumi, Kepiting, dan berbagai macam jenis ikan. 

Semua makanan laut, termasuk semua jenis ikan, mengandung protein dan dapat memerangi stres pada tubuh manusia. Namun, Tuna adalah jenis ikan dengan protein terbaik, karena mengandung rendah lemak dan kalori. Ikan tuna dapat diolah menjadi berbagai macam lauk, abon salah satunya. Selain lezat, bergizi tinggi juga praktis dalam menyimpan dan menyajikannya 

Berbekal pengetahuan tersebut teman saya, Robiatul Adawiyah (panggil saja dia : Robi'ah) selaku ibu rumah tangga asli penduduk Situbondo yang selalu mencari kesibukan dengan dunia masak memasak. Pada awal sebelum menikah dia mencoba berjualan salad buah, nasi goreng selimut dan mie selimut tapi mungkin belum berjodoh berjualan makanan tersebut dia mulai beralih ke usaha katering makanan nasi kotak. Berhubung dirasa capeknya tiap hari dan waktu untuk keluarga terbagi maka dia mencari ide lain yang sekiranya waktu dan tenaga tidak begitu terkuras. Terciptalah ide makanan kering siap saji tapi juga bisa disimpan dalam waktu yang agak lama. Lahirlah abon ikan dengan merk Thybah Food. Usaha ini dirintis mulai sekitar tahun 2016. Abonnya memiliki cita rasa yang khas. Bumbu rempahnya sangat terasa, diproduksi secara higienis, tanpa pengawet dan satu lagi, amis ikannya tidak tercium sama sekali. Dibungkus dalam kemasan menarik sehingga memudahkan dalam proses pengiriman. Dulu pada awalnya pembeli hanya berkisar pada teman-teman di lingkungannya sendiri tapi seiring dengan perkembangan jaman, internet lebih membantu sebagai pelaku industri rumahan sehingga orang yang tidak dikenalpun menjadi penikmat abon ikannya. 

Hingga saat ini dia sudah tercatat sebagai pelaku usaha mikro kecil menengah binaan Dinas Koperasi dan UM Situbondo serta sudah mendapat legalitas produk Dinkes P-IRT & Halal MUI. 

Dia dibantu tiga orang karyawan dalam proses produksinya. Secara tidak langsung usahanya dapat mengurangi pengangguran di kota ini dan membantu perekonomian orang lain.

Hasil produksi Thybah Food saat ini tidak hanya berupa abon ikan saja tapi masih banyak yang lain. tersedia Abon Ayam, Abon Sapi, Kering Kentang, Dendeng Sapi, Dendeng Ikan, Sambal Petis, dan Teri Krispi selain itu juga tersedia makanan beku, mulai dari ayam ungkep, bebek ungkep, empal ungkep, dendeng kelapa, dan kripik paru sapi. 

Terlihat tidak begitu sulit memang menekuni bisnis dibantu internet namun usaha apapun menuntut ketekunan dan kegigihan juga tak bisa dipungkiri dunia internet memberi banyak kemudahan mulai dari pemasaran, pengiriman, serta tanpa harga sewa tempat dan kemudahan menjangkau lokasi pembeli. Sekarang peluang bisnis tidak lagi milik mereka yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali dan kota-kota lainnya. Kota-kota yang dianggap pinggiran macam Situbondo dan Banyuwangi sekalipun, kini bergeliat. Ikut meramaikan ekonomi via internet di Indonesia.

Apalagi sekarang dunia dilanda pandemi, Situbondo sebagai kota kecil pun ikut merasakan dampaknya. Para pejuang rupiah saling berusaha dan bekerjasama dalam mempertahankan roda perputaran ekonomi yang sepertinya semakin melemah. Memang banyak sekali perusahaan yang gulung tikar dan karyawan di phk, UMKM pun tak luput dengan berkurangnya pembeli. Semua ingin menjual tapi kalo tak ada pembeli, kan percuma. Walaupun terdapat bantuan dari pemerintah untuk masyarakat kecil tapi masih saja dirasakan kurang merata. Semoga pandemi ini segera berakhir dan semuanya kembali normal. Harapan saya, para pelaku UMKM, warga Situbondo, khususnya dan warga dunia pada umumnya pasti mengharapkan yang terbaik untuk bumi tempat kita berpijak. Kita kirim buket doa untuk semuanya. Amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun