Mohon tunggu...
Sri Widyawati
Sri Widyawati Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswi Universitas Trisakti

“Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.” - Raden Ajeng Kartini (Pelopor Emansipasi Wanita)

Selanjutnya

Tutup

Money

Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Prof Dr Apollo (Daito) : GE-GB, CSR, Etika Lingkungan

18 Mei 2020   03:10 Diperbarui: 18 Mei 2020   10:57 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Triple bottom line (TBL) adalah kerangka kerja atau teori yang merekomendasikan bahwa perusahaan berkomitmen untuk fokus pada masalah sosial dan lingkungan seperti halnya pada keuntungan. TBL berpendapat bahwa alih-alih satu garis bawah, seharusnya ada tiga: laba, manusia, dan planet. TBL berupaya mengukur tingkat komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan dan dampaknya terhadap lingkungan.

ISO yang mengatur CSR atau menjadi pedoman CSR adalah ISO 26000.

ETIKA LINGKUNGAN

Etika lingkungan adalah disiplin dalam filsafat yang mempelajari hubungan moral manusia dengan, dan juga nilai dan status moral, lingkungan dan isinya yang bukan manusia.

Ada banyak keputusan etis yang dibuat manusia sehubungan dengan lingkungan. Sebagai contoh:

  1. Haruskah manusia terus menebangi hutan demi konsumsi manusia?
  2. Mengapa manusia harus terus memperbanyak spesiesnya, dan kehidupan itu sendiri?
  3. Apa kewajiban lingkungan yang perlu dipertahankan manusia untuk generasi mendatang?
  4. Bagaimana seharusnya manusia menggunakan dan melestarikan lingkungan luar angkasa untuk mengamankan dan memperluas kehidupan?

Menurut Nature.com, "Etika lingkungan adalah cabang filosofi terapan yang mempelajari dasar-dasar konseptual nilai-nilai lingkungan serta masalah yang lebih konkret seputar sikap, tindakan, dan kebijakan masyarakat untuk melindungi dan mempertahankan keanekaragaman hayati dan sistem ekologi."

Pemanasan global, perubahan iklim global, penggundulan hutan, polusi, ancaman kepunahan adalah beberapa masalah di bumi planet kita. Etika lingkungan adalah fitur utama dari studi lingkungan, yang membangun hubungan antara manusia dan bumi. Dengan etika lingkungan, hal ini dapat memastikan bahwa manusia melakukan bagian untuk menjaga lingkungan tetap aman dan terlindungi. Setiap kali pohon ditebang untuk membuat rumah atau sumber daya lainnya digunakan, kami menggunakan sumber daya alam yang semakin jarang ditemukan. Penting bahwa manusia melakukan bagian untuk menjaga lingkungan terlindungi dan bebas dari bahaya. Hal ini tidak sesulit yang dipikirkan selama manusia mau melakukan beberapa perubahan sederhana dan mudah.

Ada banyak prinsip berbeda yang digunakan untuk menarik pertimbangan moral tentang masalah lingkungan tertentu. Ada tiga prinsip dasar: keadilan dan keberlanjutan; kecukupan dan kasih sayang; solidaritas dan partisipasi. Hal ni menunjukkan bagaimana masalah lingkungan menantang kita untuk memperluas prinsip-prinsip ini untuk memasukkan kesejahteraan dunia alami dan kewajiban manusia terhadap lingkungan.

  • Keadilan dan Keberlanjutan

Prinsip keadilan adalah bahwa orang yang sama harus diperlakukan sama, kecuali ada alasan yang cukup untuk memperlakukan siapapun secara tidak setara. Ini jelas relevan di bidang etika yang disebut keadilan lingkungan, tetapi prinsip ini melintasi banyak masalah. Keadilan lingkungan berkaitan dengan akses yang tidak adil ke sumber daya lingkungan (makanan bersih, udara dan air) dan ketidakadilan polusi yang lebih besar yang sering menjadi ciri masyarakat berpenghasilan rendah - bukan pinggiran kota yang kaya. Gagasan keadilan mendasari keprihatinan tentang kesejahteraan hewan.

  • Kecukupan dan Kasih Sayang

Prinsip kecukupan mengartikan bahwa semua bentuk kehidupan berhak untuk hidup dan berkembang. Prinsip ini juga berarti tidak seorang pun boleh membuang atau menimbun sumber daya yang dimaksudkan untuk kecukupan semua. Menjunjung tinggi norma kecukupan membuat tuntutan pada individu - untuk berbagi, hidup lebih sederhana, untuk berpikir kreatif - dan pada komunitas manusia: untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke barang yang mereka butuhkan untuk menjalani kehidupan yang bermartabat. Norma etika kecukupan terkait erat dengan gagasan tentang signifikansi moral, yang berarti bahwa ada sesuatu yang layak menjadi perhatian etis kita.

  • Solidaritas dan Partisipasi

Prinsip solidaritas digunakan untuk mempertimbangkan bagaimana kita berhubungan satu sama lain dalam komunitas. Ini mengasumsikan bahwa kita mengakui bahwa kita adalah bagian dari setidaknya satu keluarga - keluarga biologis kita, komunitas lokal kita, atau komunitas nasional kita - tetapi kemudian menantang kita untuk mempertimbangkan serangkaian penuh hubungan dengan orang lain. Dalam ekonomi yang mengglobal, kita berpartisipasi dalam komunitas ekonomi internasional yang luas, komunitas di mana barang dan jasa disediakan untuk kita oleh mereka yang berada di sisi lain dunia. Solidaritas menuntut kita untuk mempertimbangkan komunitas luas seperti ini, dan bertindak sedemikian rupa yang mencerminkan kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun