Mohon tunggu...
Dwi Puspita Ningrum
Dwi Puspita Ningrum Mohon Tunggu... Lainnya - IG : @Alunauwie | www.alunauwie.com

Penulis artikel dengan tema Movie, Literature, dan Travel.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suara Hati Teruntuk Lelakiku

6 Maret 2014   00:24 Diperbarui: 21 Desember 2018   10:01 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak sadarkah kau, bahwa kenangan kita sedikit demi sedikit terhapus tak sengaja dari fikirmu. Hingga kau bisa melupakan kebiasan pagi kita, secangkir kopi hitam dan setangkup roti bakar manis yang selalu ku siapkan tuk sarapan pagimu. Ritual pagi yang tak pernah kita lupakan, tapi kini tak kau lakukan lagi. Hanya tuk alasan ingin menghapus lukamu. Ritual itu memang harusnya terhapus. 

/5/ 

Lelakiku, 

Lolongan anjing dan srigala itu telah biasa kita dengar. Lupakah kau bagaimana kau memelukku tiap malam, saat aku menggigil ketakutan mendengarkan suara mereka. Dan katamu kala itu "Tenang, mereka sedang menyanyikan lagu tidur untuk kita" . Mengapa kini kau membencinya? Tak ada elang itu, Sayang. Bagaimana bisa kau temukan bayangannya kala wujudnya pun sebenarnya tak nyata. Tak pernah ada. 

/6/ 

Lelakiku,

 Mungkin bukan tempatku tuk memintamu menyerah. Letakkan pisau belati itu, buang lah sejauh mungkin hingga hilang dari pandangan. Pisau itu bukan hanya menghunus jantungmu. tetapi membunuhku perlahan (Aku mati perlahan, Sayang)

jawaban atas puisi https://www.kompasiana.com/adhyepanritalopi/54f83cf6a333111c5f8b4763/suara-hati-lakilaki-pecinta-luka by : Adhye Panritalopi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun