Obesitas merupakan penumpukan lipid (lemak) di tubuh manusia yang disebabkan karena kalori yang dikonsumsi lebih banyak daripada yang dikeluarkan.
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa obesitas disebabkan oleh faktor pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat.
Namun lingkungan juga memiliki peran besar terhadap meningkatnya obesitas ?
Lingkungan obesogenik merupakan kondisi dimana lingkungan merupakan faktor pendorong terjadinya peningkatan berat badan. Yang terjadi pada masyarakat saat ini lingkungan obesogenik dapat memperparah kondisi obesitas dan upaya pencegahannya. Kegagalan untuk mengurangi faktor risiko obesitas dapat menimbulkan potensi munculnya penyakit kronis yang susah untuk disembuhkan.
Kondisi lingkungan obesogenik :
- Mudahnya akses masyarakat ke makanan dan minuman tinggi gula, garam, dan lemak (GGL).
- Banyaknya iklan yang mempromosikan makanan dan minuman tinggi gula, garam, dan lemak (GGL) baik di media televisi maupun di social media.
- Terbatasnya ruang olahraga publik yang aman dan nyaman.
Sumber: UNICEF
Bagaimana pencegahannya :
- Perketat regulasi untuk membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL).
- Adanya regulasi penayangan jam iklan produk makanan dan minuman tinggi gula, garam, dan lemak (GGL).
- Menyediakan lebih banyak ruang olahraga publik yang aman dan nyaman
Sumber: UNICEF
Peran masyarakat sangat penting dalam menunrunkan proporsi terjadinya lingkungan obesogenik, agar penderita obesitas kembali normal dan mendorong generasi muda agar hidup sehat. Obesitas merupakan pintu gerbang untuk berbagai penyakit kronis seperti :
- Kanker
- Diabetes Melitus
- Stroke
- Penyakit Jantung
Selain itu obesitas juga memicu timbulnya penyakit :
- Hipertensi
- Hiperglikemi (kadar gula darah tinggi)
- Dislipidemi (kolestrol)
Gaya hidup merupakan faktor penting untuk menekan angka penderita obesitas. Â Faktor-faktor yang berkaitan dengan gaya hidup, seperti pola diet, sedentary lifestyle, dan aktifitas fisik mempunyai peran yang sangat penting dalam menciptakan kondisi lingkungan obesogenik. Karena terdapat hubungan yang sangat erat antara pola fisik yg kurang aktif bergerak dengan penginkatan berat badan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H