Mohon tunggu...
Uweis AlQorni
Uweis AlQorni Mohon Tunggu... -

Berhenti ketika langkah kaki berhenti melangkah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Prosa Pengemis Tua"

15 Desember 2011   10:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:14 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

debu jalan bukan halangan.. hujan panas bukan alasan.. demi wujudkn cita2 sang anak yang akan menyongsong masa depan penuh fatamorgana alam mimpi... tanpa lelah.. tanpa lelah... pengemis tua itu di tindas oleh antek2 yang tak pernah mau bersahabat dengan nya.. dengan gaya lusuh yang tak berarti kumuh.. pengemis tua pulang membawa uang demi masa depan anak tercinta.. tapi apa daya kata sang anak terbaring tak bernyawa membawa cita-cita demi  bapak tercinta.. namun pengemis tua tampak ikhlas ditengah doa dan luka serta harapan nya (Kutipan Prosa dari Novel: “Asa Dibalik Bilik 3×4….By Lembayung Jeiwa / Uweis Alkaorni / Didie)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun