Mohon tunggu...
Cuap Cuap
Cuap Cuap Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang gambar kehidupan

blog uwanurwan.com IG @uwansart

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Indonesia Terjerumus ke Jurang Bencana Alam, Apakah Pemerintah dan Masyarakat Peduli?

19 September 2023   21:48 Diperbarui: 19 September 2023   21:52 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negeri ini adalah panggung tragedi alam, di mana manusia dan pemerintahnya menjadi penonton yang tak berdaya. Tahun 2023, dan kita masih disuguhkan pemandangan memilukan di media sosial: banjir merajalela, cuaca gila, tanah yang runtuh, serta hutan dan lahan yang terbakar tak henti. Ini adalah bencana yang seharusnya bisa dicegah, dikelola, dan diatasi.

Sementara kita berharap ada tindakan nyata dari pemerintah, mereka tampak lebih tertarik pada urusan lain. Dan masyarakat? Mereka juga ikut serta dalam permainan ini, dengan kesadaran mereka yang semakin tipis dan perhatian yang terpecah pada hal-hal yang tak berguna.

Cuaca ekstrem dan tanah longsor mungkin bisa disebut bagian dari siklus alam, tetapi ketika kita bicara tentang banjir dan kebakaran hutan serta lahan, itu adalah hasil dari ketidakpedulian dan ketidakbertanggungjawaban kita. 

Hukuman tegas bagi pelaku pembuangan sampah sembarangan, manajemen sampah yang lebih baik, dan pengawasan yang ketat harus menjadi langkah pertama. Lalu, edukasi tentang pentingnya hutan dan sumber daya alamnya, serta sanksi tegas bagi mereka yang merusaknya, juga perlu ditegakkan.

Sebagai individu yang prihatin, saya merasa terpanggil untuk berbuat lebih banyak. Meskipun upaya saya mungkin terasa kecil, saya akan terus mengupayakan perubahan dengan menyuarakan isu-isu lingkungan. Sungguh mengecewakan melihat bahwa tulisan-tulisan tentang bencana alam dan isu-isu lingkungan hanya disisipkan di antara cerita-cerita sepele dan hiburan yang tak berguna.

Tapi saya tetap yakin, bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil. Dan dengan izin-Nya, saya akan terus menulis tentang lingkungan. Meskipun mungkin hanya sedikit yang membacanya, saya percaya bahwa satu suara pun bisa menjadi awal perubahan.

Kita harus bersatu untuk menghentikan teror kebakaran hutan dan lahan yang terus meluas di negeri kita. Kita bisa bergerak bersama, baik dengan tindakan nyata atau melalui dukungan teknologi. Inilah peran yang saya pilih.

Hutan gambut, dengan segala kekayaan biodiversitasnya, semakin menyusut. Apakah kita akan membiarkan negeri ini menjadi tempat yang hanya mengingat masa kejayaan sumber daya alamnya? Kita dapat membantu dengan mendukung pemulihan hutan gambut melalui donasi dan berbagi informasi di media sosial. Konsistensi dalam mendukung perlindungan hutan gambut adalah kunci, agar isu ini tidak tenggelam dalam banjir gosip dan berita tak berguna.

Dokpri
Dokpri

Jangan tertipu oleh klaim produk elektronik yang katanya ramah lingkungan. Banyak pembangkit listrik masih bergantung pada batu bara yang merusak lingkungan. Kita dapat menghemat energi dengan menghapus email yang tak perlu, memilih mengunduh daripada streaming, menjauhi komentar negatif di media sosial, dan berbagi isu-isu lingkungan. Pertimbangkan produk yang lebih ramah lingkungan daripada yang menghabiskan listrik secara berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun