Mohon tunggu...
Ngomongin Seni dan Budaya
Ngomongin Seni dan Budaya Mohon Tunggu... Full Time Blogger - hai saya suka menulis puisi, menggambar, dan curhat.

Suka puisi, suka menggambar, suka kamu

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Bangkitnya Perfilman Indonesia

10 Agustus 2019   08:32 Diperbarui: 10 Agustus 2019   08:49 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Masih ingat kira-kira sekitar tahun 2010 marak film horor mesum. Bukannya bersemangat, saya justru tidak tertarik menonton film-film tersebut. 

Ody Mulya Hidayat justru berprinsip kalau semakin ditentang semakin merangsang. Menurutnya, dari sekitar film horor yang diproduksi Maxima Pictures yang beredar tahun 2009, belasan di antaranya termasuk film horor yang tak lepas dari adegan tak senonoh.

Meski fim horor mesum banyak dikecam, produksi film masih banyak memproduksinya, kala itu.


Film horor memang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Sebelumnya, film hororyan sukses menjual cerita dan ketegangan lewat efek khusus dan gerakan kamera adalah Jelangkung (2001). 

Kemudian film horor dinodai oleh kehadiran film horor mesum karya banyak produksi. Pernah kan dunia perfiliman di Indonesia bangkrut dan bioskop tak lagi menarik. Bahkan bioskop di kota-kota kecil ikut tutup, termasuk di Situbondo. Bangunannya tidak terpakai selama lebih dari 10 tahun.


Baca juga : Review Film Koki-koki Cilik 2


Kehadiran televisi kemudian menjadi magnet kuat. Apalagi ditambah makin banyak orang-orang yang punya televisi di rumah. Jujur, saya lebih memilih nonton televisi ketimbang nonton film di bioskop. 

Alasanya sederhana, saya harus membayar sekian rupiah hanya untuk menonton film murahan? Kenapa saya tidak sekalian saja download film porno di internet. Menurut saya itu lebih baik. wkwk..


Efeknya cukup kuat sih, sampai munculnya dilm Laskar Pelangi yang diangkat dari novel Andrea Hirata, menurut saya itu jadi salah satu pemicu bangkitnya film Indonesia. Kemudian muncul film Perempuan Berkalung Sorban, Get Married, Rumah Dara, Keramat, dan lain-lain.

Makin ke sini, film-film Indonesia sudah tak lagi memakai adegan mesum untuk menjual film. Film Ayat-ayat Cinta, Ada Apa Dengan Cinta, Pengabdi Setan, dan film terakhir yang masih membekas dalam ingatan adalam Ambu. 

Ceritanya sedih dan hih kesal! Saya sulit menggambarkan betapa mulus ceritanya sampai tak sadar terisak-isak di dalam bioskop. Film genre horor yang menurut saya bagus lagi adalah Suzzanna : Bernapas Dalam Kubur. Meski film ini diperbarui dari film sebelumnya, saya acungi jempol semua tim bisa membuat film itu. 

Tahun ke tahun makin banyak film berkualitas yang dihasilkan sineas Indonesia. Perhatian masyarakat juga bisa jadi salah satu parameternya. Ada beberapa film yang mendapata respon cukup baik di kalangan masyarakat, dapat satu juta penoton dalam hitungan hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun