Menggambar daun atau wajah dengan struktur-strukturnya biasanya malah membuat stres. Selain kalau tidak mirip akan kecewa, kertasnya pun akan kusut karena sering dihapus-digambar-dihapus-digambar. Lagi-lagi saya harus sadar kalau gambar saya ya standar.
Jadi Cover Buku
Yang jelas saya sudah mulai rutin memosting gambar di media sosial sejak tahun 2014. Sampai ikut tantangan 30 hari menggambar. Tahun 2015 adalah awal gambar-gambar saya naik daun.Â
Ada sebuah inbox dari seorang kawan, "Saya boleh pakai gambarmu untuk dijadikan cover buku kumpulan puisi ya?"
Ulasan buku yang pakai gambar saya ada di sini
Sampai buku itu cetak saya masih tidka percaya, ternyata gambar yang menurut saya tidak terlalu punya makna bisa juga jadi cover buku.Â
Bangganya lagi, buku itu akan dibagikan kepada penulis-penulis yang ada di dalam buku tersebut. Kemudian datanglah tawaran lain untuk mendesain cover buku seorang penyair yang menurut saya cukup ternama, Imron Tohari.
Justru saya malas kalau hanya menerima pujian. Beberapa dari mereka yang memuji ya hanya memuji, hanya tidak enak mau berkomentar negatif atau mengapresiasi karya saya.Â
Tidak salah memang, tapi beberapa kali pujian membuat saya justru terpuruk. Lagi-lagi saya harus sadar kalau tidak semua gambar-gambar saya bagus.
Pernah juga membuka bisnis seni yang hanya jalan beberapa bulan. Ternyata saya belum matang mengonsep dan mengerjakan bisnis tersebut sampai harusnya tutup begitu saja tanpa kabar. Maafkan.Â