Mohon tunggu...
Ngomongin Seni dan Budaya
Ngomongin Seni dan Budaya Mohon Tunggu... Full Time Blogger - hai saya suka menulis puisi, menggambar, dan curhat.

Suka puisi, suka menggambar, suka kamu

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kenali Isu Hoaks dengan Mudah

10 Oktober 2018   20:06 Diperbarui: 9 November 2018   15:11 2573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hitungan menit, video tersebut viral di media sosial sampai media mainstream memuatnya dengan judul bombastis Ibu Ini Rekam Dua Pria sedang Begituan di Lampu Merah, Menjijikkan dan beberapa judul lain.

Belum lagi foto tersebut didownload dan diposting ulang di akun gosip. Banyak orang mengecam kedua pria itu, tapi ada beberapa juga yang menyalahkan si ibu karena mengunggahnya di media sosial.

Belakangan diketahui bahwa kedua pria tersebut memang saudara dan memang sudah terpisah bertahun-tahun di negara yang berbeda. Mengetahui itu, masyarakat online justru balik mengecam perbuatan si ibu.

Isu LGBTQ memang cukup sensitif di Indonesia. Sebagai masyarakat dengan mayoritas beragama Islam, tentu dengan sedikit sentilan, masyarakat akan murka. Apalagi berita tersebut berupa video padahal kalau dilihat dari sudut lain dan dicek ulang, kejadian itu tidak akan terjadi.

Sadar atau tidak dan mau tidak mau, setiap kita harus punya kontrol masing-masing dalam mengendalikan apa yang ingin kita posting. Banyak orang bilang, Jejak digital itu kejam. Dan memang benar. Hahaha...

Saya ingin berbagi sedikit untuk kamu agar berhati-hati terhadap informasi yang tersebar di media sosial. Jangan asal percaya dan jangan asal share ulang informasi tersebut. Karena sebenarnya berita bohong itu mudah dikenali, saya coba buat rindian di bawah ini, yaitu

  1. Biasanya menciptakan kecemasan, kebencian, permusuhan, dan lain-lain
  2. Sumbernya tidak jelas dan tidak bisa dimintai pertanggungjawabannya
  3. Pesannya sepihak, menyerang, dan tidak netral
  4. Mencantumkan tokoh berpengaruh atau pakai nama mirip media terkenal
  5. Memanfaatkan fanatisme atas ideologi, agama, dan suara rakyat
  6. Memberi penjulukan
  7. Menggunakan argumentasi dan data yang sangat teknis agar tampak ilmiah dan dipercaya
  8. Biasanya ditulis oleh media yang tidak jelas alamat dan redaksinya
  9. Ada manipulasi foto/video dan keterangan. Biasanya memakai foto/video lama dan berasal dari kejadian di tempat lain. Keterangannya pun dimanipulasi

Perlu kamu tahu, pembuat dan penyebar berita hoaks bayarannya mahal loh. Jangan bandingkan dengan buzzer brand, biasanya buzzer brand bayarannya lebih murah. Eh, masak iya? Hahaha....

Jadi mau tidak mau sekarang harus berhati-hati. Penyebar hoaks bisa jadi adalah orang terdekat kita sendiri. Jangan pernah terprofokasi isu-isu yang tidak jelas keberadaannya. Bukannya lebih baik nonton film dengan kekasih?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun