Ada sekitar 3.500 isu hoaks yang disebar ke media sosial setiap harinya. Berita itu paling banyak disebar melalui pesan WhatsApp, Facebook, dan Instagram.
Mereka yang percaya info hoaks tak mengenal usia, gelar, atau pun jenis kelamin. Kebanyakan mereka yang dengan tingkat pendidikan rendah mudah sekali percaya dengan berita bohong itu. Apalagi di media sosial dibumbui dengan kata-kata bombastis.
Namun ternyata orang yang punya gelar S3 pun ada yang mudah terhasut oleh berita bohong. Secara naluri, berita negatif memang paling mudah diterima otak dibandingkan berita bermanfaat karena akan terasa berat diterima.
Isu-isu kebohongan dengan mudah tersebar di media sosial hanya dengan sekali klik share atau posting ulang di media sosial. Apalagi saat ini kita memang senang berlomba-lomba memberikan informasi paling baru
Dulunya saya begitu, mudah sekali menyebarkan info-info tertentu. Sekarang saya sangat berhati-hati memosting ulang berita yang masih belum jelas kebenarannya. Meski mungkin beberapa kali masih teledor atau mungkin di masa depan saya ikut menyebarkan hoaks tanpa disengaja. Semoga saja tidak pernah terjadi. Aamiin.
Memecah belah bangsa
Tujuan orang membuat hoaks ada banyak, salah satunya memang untuk memecah belah bangsa. Kebetulan Indonesia adalah negara yang sangat potensial untuk dimanfaatkan baik alam atau manusianya.
Indonesia adalah negara yang besar, negara yang punya daratan dan lautan sekaligus. Pulau-pulaunya pun terpisah-pisah sehingga membentuk banyak keragaman kekayaan alam, bahasa, budaya, dan lain-lain.
Indonesia memang kaya, siapa yang tidak ingin memilikinya? Dengan memecah belah bangsa harapannya bisa mengalihkan kepemimpinan atau ada beberapa wilayah yang mungkin luput untuk mendapat perhatian sehingga mudah diekploitasi oleh siapapun.
Kegaduhan itu biasnaya memang sengaja untuk menyebarkan kebencian, fitnah, dan adu domba. Semakin kacau suatu bangsa, akan semakin mudah pengaruh-pengaruh negatif masuk. Hoaks paling keji bagi saya adalah yang dibungkus oleh agama dengan disertai ayat-ayat.
Masih ingat kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Bapak Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta? Beberapa oknum memanfaatkan momen itu dengan menambah isu hoaks agar situasi di Indonesia semakin kacau. Tidak hanya itu, bencana alam pun diselipi dengan berita bohong, seperti bencana alam banjir yang terjadi di beberapa daerah, gempa bumi di Lombok, termasuk tsunami di Palu