Mohon tunggu...
uvi latifah
uvi latifah Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Seorang Pustakawan yang Ingin tahu banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Filosofi Wanita Jawa (Bagian 2)

26 Agustus 2024   13:30 Diperbarui: 26 Agustus 2024   13:36 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita menurut Suku Jawa memiliki peran yang penting dalam kehidupan. Peran wanita menurut Suku Jawa telah dijelaskan pada artikel sebelumnya. Pada artikel kali ini, pembahasan akan berfokus pada tugas mulia seorang wanita menurut Suku Jawa. Seorang wanita memiliki tugas mulia yakni masak, macak, lan manak. Ketiga tugas tersebut terdengar sangat klise, namun dibalik semua itu, terdapat filosofi yang mendalam. Berikut adalah pembahasan dari setiap tugas dari seorang wanita menurut Suku Jawa:

  • Masak

Wanita idela dalam persepsi orang jawa harus dapat masak atau mengolah makanan. Makanan yang diolah tidak hanya enak namun juga sehat. Esensi wanita ideal harus dapat masak adalah wanita harus dapat mengolah kehidupan rumah tangga. Seorang wanita harus mampu mengolah hubungan antara suami, istri, anak, orang tua, dan kerabat menjadi dinamis dan harmonis. Sehingga nantinya tidak akan muncul perpecahan.

  • Macak

Secara harfiah arti kata macak adalah perempuan atau wanita harus mampu  dan lihai menghias diri atau bersolek. Secara esensial, seorang wanita ideal harus mampu memperbaiki diri agar suami tidak memalingkan cinta pada wanita lain. Tidak hanya itu, seorang peremuan harus mampu mengias bangunan rumah dengan cinta kasih yang tulus sehingga rumah adalah surga.


  • Manak

Manak secara harfiah memiliki arti melahirkan seorang anak. Jika diartikan secara filosofis, manak juga dapat dimaknai bahwa seorang wanita ideal harus mampu mendidik anak-anaknya. Sehingga kelak anak-anaknya akan menjadi generasi yang berbakti pada orang tua, nusa, bangsa, dan agamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun