4. Vulkanik Lereng Bawah: Perbukitan dengan aliran dendritik dan batuan kasar (breksi). Didominasi vegetasi sedang (warna jingga), menunjukkan erosi tinggi.
5. Vulkanik Lereng Tengah: Perbukitan curam dengan pola aliran paralel. Batuan kasar (breksi), variasi kepadatan vegetasi dengan dominasi hutan atau kebun.
6. Vulkanik Lereng Atas: Berelief curam dengan pola aliran radial sentrifugal. Batuan andesit dan vegetasi rendah (warna hijau muda), kemungkinan kebun.
Citra Landsat TM: Citra Landsat 4 (TM)
Landsat 4 diluncurkan dengan dilengkapi Multispectral Scanner (MSS) dan sensor pencitraan baru yang lebih canggih, yaitu Thematic Mapper (TM), yang memungkinkan pengamatan bencana alam dari luar angkasa dengan lebih jelas. Satelit ini diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg, California, pada 16 Juli 1982, menggunakan roket Delta 3920. Sensor yang ada pada satelit tersebut mengumpulkan data hingga akhir tahun 1993, dan satelit dinonaktifkan pada 15 Juni 2001. Landsat 4 dibangun dan diluncurkan oleh NASA, dengan NOAA awalnya bertanggung jawab atas pengoperasiannya. Namun, pada tahun 1984, pengoperasiannya dialihkan kepada Earth Observation Satellite Company (EOSAT). Berikut ini adalah analisis terhadap beberapa satuan bentuk lahan yang diinterpretasi dari citra landsat 4 (TM) di bawah ini.
1. Hutan Tropis: Tampak sebagai area hijau pekat yang luas, menunjukkan vegetasi padat. Area deforestasi bisa dikenali sebagai bagian yang lebih terang atau coklat.
2. Badan Air Besar: Laut tampak sebagai area biru gelap dengan tepi yang jelas.
3. Pertanian: Pola persegi panjang besar menunjukkan lahan pertanian dengan variasi warna dari hijau (tanaman) hingga coklat (tanah kosong).
4. Perbukitan atau Pegunungan: Terlihat dengan bayangan yang menunjukkan relief curam dan perbedaan elevasi. Vegetasi lebat di area ini tampak berwarna hijau tua.
5. Permukiman dan Industri: Area abu-abu terang yang terfragmentasi, mengindikasikan zona bangunan, sering kali dengan kontras tinggi terhadap vegetasi sekitarnya.