Lahan basah, atau lahan basah , adalah ekosistem di mana udara bertemu dengan tanah, meliputi wilayah seperti rawa, hutan bakau, danau, dan delta. Terdapat dua jenis: alami (seperti rawa gambut) dan buatan (seperti sawah). Lahan basah berperan penting dalam penyimpanan karbon, penyaringan udara, dan mendukung keanekaragaman hayati. Di Indonesia, lahan basah mencakup sekitar 40,5 juta hektar, dengan beberapa kawasan diakui sebagai Situs Ramsar untuk perlindungan. Namun, lahan ini mengalami kerusakan akibat konversi lahan dan perubahan iklim.
Lahan basah adalah ekosistem yang terbentuk di mana air bertemu dengan tanah, menciptakan lingkungan yang unik dan mendukung berbagai jenis kehidupan. Contoh lahan basah meliputi hutan bakau, lahan gambut, rawa, sungai, danau, serta daerah dataran banjir. Lahan basah dapat ditemukan di seluruh dunia, dari daerah kutub hingga tropis, dan berfungsi sebagai habitat penting bagi banyak spesies flora dan fauna.
Karakteristik utama lahan basah adalah tanahnya yang jenuh dengan air, baik secara permanen maupun musiman. Kondisi ini mendukung pertumbuhan vegetasi khas yang mampu beradaptasi dengan lingkungan lembap. Lahan basah juga memiliki peran ekologis yang signifikan, seperti menjaga kualitas air, mengurangi risiko banjir, dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies. Secara umum, lahan basah dibedakan menjadi dua kategori: lahan basah alami, seperti rawa-rawa dan hutan bakau, serta lahan basah buatan, seperti waduk dan kolam.
Saya, Uut Wulandari, NIM 2410416320030, dari Kelas B ,angkatan 2024 Program Studi Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat, dalam mata kuliah Pengantar Lingkungan Lahan Basah, yang dibimbing oleh Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si. saya berencana untuk melakukan wawancara dengan beberapa individu di daerah ini dengan tujuan utama untuk menggali lebih dalam mengenai potensi lahan basah yang ada. Melalui serangkaian pertanyaan yang telah disusun, saya ingin memahami berbagai perspektif dan pengalaman mereka terkait dengan pemanfaatan lahan basah, terutama dalam konteks budidaya peternakan dan pertanian.
1.Pohon pisang
Disini saya mendapatkan ada dua narasumber, dalam manfaat menanam pohon pisang keduanya menyebutkan meliputi nilai, penyediaan pangan bergizi, dan peran dalam penghijauan . Pisang kaya akan vitamin dan mineral, serta mudah dirawat, menjadikannya pilihan ideal untuk berbagai lahan. Dari buahnya juga kita bisa menjadikannya beberapa olahan makanan seperti keripik pisang, pisang keju, bolu pisang, dan beberapa makanan lainnya yang bisa menjadikannya nilai jual.
 Sedangkan tantangannya dalam budidaya pisang termasuk ketersediaan bibit berkualitas , serangan hama dan penyakit, serta pemeliharaan yang kurang optimal. Selain itu, perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya udara juga dapat menghambat produksi.
2.Kebun bunga
Mengutip dari narasumber, manfaat dari menanam bunga memancarkan keindahan dan estetika, mempercantik lingkungan, meningkatkan suasana hati, dan memberikan kenyamanan visual, membuat lingkungan menjadi sehat, dan juga meningkatkan perekonomian.