Mohon tunggu...
Uun Nurcahyanti
Uun Nurcahyanti Mohon Tunggu... -

Karena setiap kita adalah kitab,maka menuangkan gagasan adalah suatu wilayah yang wajib dijelajahi!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Posisi Lokalitas Dalam Globalitas

4 Juni 2011   14:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:52 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi yang sepertinya mewakili harum semerbaknya kemaksiatan di ruang-ruang hidup kita, rata di berbagai kalangan. Media elektronik dan internet telah menjadi nafas hidup yang tak terpisahkan di era komunikasi dan tehnologi mutakhir ini. Segala hal mampu di akses tanpa batas dengan konsep unlimited dan un-filtered, sebanyak mungkin dan sebebas mungkin..jangan-jangan kita sudah mulai rela bertelanjang..


Kapitalisasi dan globalisasi adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Cantik atau tak cantik yang secara fisik menyelimuti, sebenarnya adalah suatu permainan asumsi. Namun kerelaan kita melepas konsep tata diri dan harga diri untuk akhirnya mempersilakan gadis cantik itu memasuki kamar suci kita adalah satu pilihan. Sungguh..murni suatu pilihan.


Integrasi nilai-nilai dasar kehidupan, konsepsi-konsepsi watak budaya serta keyakinan dan kepercayaan yang tertanam pada setiap kita lah yang pada akhirnya menentukan kesediaan kita untuk mengguk anggur kenikmatan itu.


Andai pada akhirnya kita memutuskan untuk tak mengindahkan keelokan lekuk biola sang gadis dengan pinggulnya yang seaduhai mimpi dan kepadatan buah dadanya yang ranum penuh kerlingan indahnya bintang gemintang, maka pastilah orang-orang di sekitar kita akan merendahkan dan menghina-dinakan kita karena ‘keputusan bodoh’ yang telah kita buat itu.


..Kucing kok nggak mau pindang..


Begitulah posisi lokalitas dalam globalitas menurut wacana saya, tanpa kearifan yang bijak dalam memandang posisi ini, maka globalitas hanya akan menghasilkan bangunan-bangunan indah yang berjudul lokalisasi dan menepikan lokalitas negara bangsa di pojok-pojok ruang sejarah manusia. Yang nantinya akan terlupakan dan tertutupi debu zaman, dan.. mungkin kan banyak anjing peradaban yang mengencinginya..


Dalam suatu diskusi hangat bertabur ilmu dengan pimpinan Pondok Pesantren Diniyyah Putri Padang Panjang tanggal 7 Januari 2011 lalu Ibunda Fauziah Fauzan El Muhammady, beliau mengatakan bahwa ada satu konsepsi pikir fundamental yang mendarah daging pada masyarakat Jepang,yaitu:


‘Bukan kamilah yang hebat, tapi nenek moyang kamilah yang hebat, yang berhasil menetapkan sebuah tata nilai yang sampai hari ini tetap kami aplikasikan’


Dan saat ini kita semua mahfum bahwa Jepang adalah salah satu negara maju di kawasan Asia


5 Februari 2011


Uun Nurcahyanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun