Mohon tunggu...
Uung Gantira
Uung Gantira Mohon Tunggu... -

Uung Gantira, Seorang Ayah yang rindu dalam memercikan kata...\r\n.\r\n.\r\nUntuk percikan kata ini lebih sering tertuangkan di http://www.facebook.com/#!/pages/Uung-Gantira-Percikan-Kata/137522306359264

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pintu Limpahan Harta

22 Oktober 2012   07:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:32 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mendapatkan limpahan harta dunia itu relatif mudah, yaitu hanya perlu mengetuk pintunya. Setelah pintu harta terbuka maka dengan leluasa kita bisa mengambil sebanyak yang kita inginkan. Cara mengetuk pintu harta ini pun banyak caranya: 1) Ada dengan cara berdoa yang sungguh-sungguh, 2) Berusaha dengan cara yang halal seperti berbisnis, bekerja atau minta sama orang tua yang kaya; atau 3) Dengan cara yang haram berupa mencuri, merampok, menipu, korupsi atau ngiprit.
Orang yang tidak mengetuk pintu harta itu ada tiga kemungkinan, yaitu
1)Dia tidak tahu bahwa ada pintu harta,
2)Dia tahu tapi malas mengetuknya,
3)Dia tahu tapi yang dikejarnya bukan harta dunia.

Orang pertama yang tidak mengetuk pintu harta adalah orang yang selalu bermimpi jadi orang kaya tapi bingung bagaimana caranya hingga dia terus merasa menderita saat melihat orang-orang dalam ruangan harta itu berfoya-foya.

Org kedua adalah orang yang hanya pandai teori dan hidup dalam hayalan, namun tidak berani mengetuk pintu harta itu. Teori-teorinya dapat dimanfaatkan oleh orang yang berani mengetuk pintu harta itu.

Sedangkan orang ketiga adalah orang yang tidak mengetuk pintu karena dia tahu ada tujuan lain yang dikejarnya, bahkan seringkali pintu itu terbuka dan orang-orang yang sudah di dalam memaksanya untuk masuk. Tapi dia tetap tidak mau masuk, hingga orang-orang yang di dalam kelelahan hingga akhirnya mereka dengan penuh hina menyajikan harta yang ada agar orang yang ke tiga ini menerimanya. Namun orang ketiga ini tetap menolaknya, kalau pun terpaksa menerimanya maka dia bagikan harta tersebut pada orang pertama dan kedua yang tidak juga mengetuk pintu harta.

http://www.facebook.com/pages/Uung-Gantira-Percikan-Kata/137522306359264

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun