Mohon tunggu...
Uung Gantira
Uung Gantira Mohon Tunggu... -

Uung Gantira, Seorang Ayah yang rindu dalam memercikan kata...\r\n.\r\n.\r\nUntuk percikan kata ini lebih sering tertuangkan di http://www.facebook.com/#!/pages/Uung-Gantira-Percikan-Kata/137522306359264

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Agar Bisa Berlapang Dada

15 Oktober 2012   09:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:49 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lapang dada termasuk akhlak mulia, dan wajib dimiliki orang berakal. Sebab lapang dada membawa dampak kesehatan jasmani dan rohani, Adapun batasan lapang dada adalah menahan diri ketika amarah menggelegak.

Faktor2 lapang dada yang dapat membuat seseorang mampu menahan diri ada sepuluh, yaitu:
1)belas kasih terhadap orang yang tidak tahu
Seseorang pernah memaki Asy-Sya'bi. Ia berkata,"Jika benar
aku seperti yang engkau katakan, semoga Allah mengampuniku. Tetapi, jika aku tidak seperti yang engkau katakan, semoga Allah mengampunimu.:

2)mempu mengalahkan diri, yaitu dengan berlapang dada dan kepercayaan yang baik,
Orang bijak mengatakan,"Diantara kedemawanan yang paling baik adalah memaafkan orang yang mampu atau berkuasa, dan bermurah hati kepada orang fakir".

3)memandang rencah caci maki
Orang bijak mengatakan,"Jiwa yang mulia mampu menanggung hal2 yang tidak disukai sebagaimana menanggung hal2 yang disukai."

4)tidak menaruh dendam pada orang yan berbuat buruk, yaitu dengan mengesampingkan kesombongan dan ketakjuban pada diri sendiri.

5)merasa malu untuk meladeni.
Orang bijak mengatakan,"Membiarkan orang bodoh lebih baik daripada berpura2 terpikat kepadanya, dan tidak meladeni orang bodoh lebih baik daripada berdebat dengannya/

6)berbuat baik kepada orang yang mencaci maki.
Diceritakan bahwa Al-Ahnaf bin Qays berkata, "Tidak seorang pun memusuhiku, kecuali akan kusikapi dengan salah satu dari tiga perkara; (1)jika lebih tinggi dariku, kukenali kemampuannya, (2)jika lebih rendah dariku,kuangkat kemampuanku darinya; da (3) jika setara denganku, aku akan berbuat baik kepadanya."

7)menghindari orang yang mencaci maki dan memotong penghinaan.

Diceritakan bawha Ali bin Abi Thalib ra berkata keapda Amir bin Marrah Az-Zuhri, "Siapakah orang yang paling bodoh?
Amir menjawab,"Orang yang menganggap dirinya paling berakal, atau paling pintar,". Ali berkata,"Engkau benar, lalu siapa orang yang paling berakal atau paling pintar?" Ia menjawab"Yang tidak lebih daripada diam ketiak menghukum orang yang tidak tahu."

8)takut dihukm lantaran menjawab.
Demikian ini tergolong kelemahan jiwa, tetapi bisa pula diwajibkan oleh pandangan dan diniscayakan oleh kebijakan. Dalam "Mantsurul Hukmi" disebutkan,"Lapang dada adalah tameng dari mara bahaya"

9)melindungi kesalahan yang terjadi pada masa lampau dan menjaga harga diri orang lain secara wajar.
Dalam "Mantsurul Hukmi" disebutkan,"Sifat paling baik adalah melindungi orang lain dari sifat tercela"

10)melakukan siasat dan menantikan kesempatan secara sembunyi2. Demikian ini tergolong oengaturan siasat. Dalam "Mantsurul Hukmi" disebutkan, "Barangsiapa yang tampak kemarahannya, sedikitlah tipu dayanya." Ada sastrawan yang mengatakan,"Amarah orang bodoh ada pada perkataannya, sedangkan amarah orang pintar ada pada perbuatannya."

Ada orang bijak mengatakan,:Jika engkau diam tidak menanggapi orang bodoh, berarti engkay telah memperluas jawaban baginya, juga memberikan hukuman yang paling menyakitkan untuknya."


(Dikutif dari buku "Kisah Orang2 Shaleh dalam Mendidik Anak", Syaikh Ibrahim Mahmud)

http://www.facebook.com/pages/Uung-Gantira-Percikan-Kata/137522306359264

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun