Lapang dada termasuk akhlak mulia, dan wajib dimiliki orang berakal. Sebab lapang dada membawa dampak kesehatan jasmani dan rohani, Adapun batasan lapang dada adalah menahan diri ketika amarah menggelegak.
Faktor2 lapang dada yang dapat membuat seseorang mampu menahan diri ada sepuluh, yaitu:
1)belas kasih terhadap orang yang tidak tahu
Seseorang pernah memaki Asy-Sya'bi. Ia berkata,"Jika benar
aku seperti yang engkau katakan, semoga Allah mengampuniku. Tetapi, jika aku tidak seperti yang engkau katakan, semoga Allah mengampunimu.:
2)mempu mengalahkan diri, yaitu dengan berlapang dada dan kepercayaan yang baik,
Orang bijak mengatakan,"Diantara kedemawanan yang paling baik adalah memaafkan orang yang mampu atau berkuasa, dan bermurah hati kepada orang fakir".
3)memandang rencah caci maki
Orang bijak mengatakan,"Jiwa yang mulia mampu menanggung hal2 yang tidak disukai sebagaimana menanggung hal2 yang disukai."
4)tidak menaruh dendam pada orang yan berbuat buruk, yaitu dengan mengesampingkan kesombongan dan ketakjuban pada diri sendiri.
5)merasa malu untuk meladeni.
Orang bijak mengatakan,"Membiarkan orang bodoh lebih baik daripada berpura2 terpikat kepadanya, dan tidak meladeni orang bodoh lebih baik daripada berdebat dengannya/
6)berbuat baik kepada orang yang mencaci maki.
Diceritakan bahwa Al-Ahnaf bin Qays berkata, "Tidak seorang pun memusuhiku, kecuali akan kusikapi dengan salah satu dari tiga perkara; (1)jika lebih tinggi dariku, kukenali kemampuannya, (2)jika lebih rendah dariku,kuangkat kemampuanku darinya; da (3) jika setara denganku, aku akan berbuat baik kepadanya."
7)menghindari orang yang mencaci maki dan memotong penghinaan.
Diceritakan bawha Ali bin Abi Thalib ra berkata keapda Amir bin Marrah Az-Zuhri, "Siapakah orang yang paling bodoh?
Amir menjawab,"Orang yang menganggap dirinya paling berakal, atau paling pintar,". Ali berkata,"Engkau benar, lalu siapa orang yang paling berakal atau paling pintar?" Ia menjawab"Yang tidak lebih daripada diam ketiak menghukum orang yang tidak tahu."
8)takut dihukm lantaran menjawab.
Demikian ini tergolong kelemahan jiwa, tetapi bisa pula diwajibkan oleh pandangan dan diniscayakan oleh kebijakan. Dalam "Mantsurul Hukmi" disebutkan,"Lapang dada adalah tameng dari mara bahaya"
9)melindungi kesalahan yang terjadi pada masa lampau dan menjaga harga diri orang lain secara wajar.
Dalam "Mantsurul Hukmi" disebutkan,"Sifat paling baik adalah melindungi orang lain dari sifat tercela"