Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas harus memiliki esensi serta bisa mengembangkan dan memberikan sebuah pengetahuan yang luas bagi peserta didik. Pembelajaran harus bermakna dengan suatu proses pembelajaran dikaitkan dengan informasi baru yang relevan (Najib dan Elhefni, 2016). Suatu pembelajaran harus bisa meningkatkan karakter positif seperti sikap nasionalis peserta didik sebagai rasa cinta tanah air dan bangga terhadap bangsanya sendiri di era gempuran budaya asing banyak berselancar di kehidupan saat ini. Pada dasarnya melalui proses pendidikan harus membangun sikap atau nilai karakter yang positif sesuai dengan falsafah bangsa (Akbal, 2016).
Pembelajaran bukan hanya sekedar membahas sebuah teori atau sejarah lama tapi mampu memfasilitasi untuk mendiskusikan dan menyajikan informasi terbaru yang sedang terjadi dan berkembang yang menjadi daya pikat anak muda untuk mengenal bangsanya. Dengan adanya informasi yang baru mungkin peserta didik akan merasakan bahwa materi yang sedang mereka pelajari itu memang penting adanya sampai saat ini.
Menurut (Chabiba et.al, 2022) dalam penanaman sikap nasionalisme siswa bisa melalui pembelajaran IPS yang bisa diaplikasikan dengan kegiatan sehari-hari. Salah satu materi IPS yaitu ASEAN yang memang menjadi langkah baik dalam memperkenalkan peserta didik pada konsep kerjasama regional dan keanekaragaman budaya yang ada di Asia Tenggara. Mengenal adanya ASEAN sebagai upaya dalam menciptakan generasi muda yang memiliki jiwa terbuka terhadap dunia dan memiliki pemahaman bahwa Tanah Air Indonesia tercinta tempat kita bertumbuh, memiliki peranan yang penting dan eksistensi yang besar dalam menjalin hubungan regional. Dikutip dari (antaranews.com, 2023) Sesditjen Kerja Sama ASEAN Kemenlu Carolina Tinangon mengatakan bahwa pembelajaran ASEAN dapat mendorong generasi muda untuk membangun kerjasama antar negara dan menumbuhkan sikap saling menghargai, menghormati dengan bangsa lain.
Menjadi hal yang menarik, bahwa selama dua tahun berturut-turut Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ASEAN ke-42 tahun 2022 di Nusa Tenggara Barat dan KTT ASEAN ke-43 tahun 2023 di Jakarta (Kemenparekraf, 2023). Hal tersebut bisa menjadi sesuatu yang sangat luar biasa, seharusnya momen-momen perkembangan seperti itu bisa disampaikan kepada peserta didik. Dengan mereka mengetahui berita terkini bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang besar dan sering berkesempatan menjadi tuan rumah terselenggaranya kegiatan konferensi kerja sama antar negara-negara Asia Tenggara. Hal ini memberikan image yang baik pada Tanah Air dimata generasi muda dan diharapkan mereka terbangun jiwa cinta pada Tanah Airnya. Dengan rasa bangga atau kekaguman yang ada juga, maka diharapkan dapat terbentuk rasa ingin tahu yang tinggi dan memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi lebih jauh terkait informasi yang didapatkan.
Namun, faktanya jika kita tinjau dilapangan mungkin masih ada suatu pembelajaran dimana kondisi guru yang masih terpaku pada sebatas materi yang disajikan pada buku. Seperti tidak menutup kemungkinan materi tentang ASEAN disampaikan oleh guru yang hanya terpaku terhadap informasi atau pengetahuan terdahulu. Peserta didik hanya mengenal sejarah dasar mengenai ASEAN seperti salah satunya tujuan, visi misi, wilayah negara ASEAN, dan kebudayaan negara ASEAN. Dirasa kurangnya eksplorasi materi, padahal banyak sekali informasi yang bisa diperbaharui atau informasi melalui akses internet yang berkembang tentang ASEAN dan konten IPS lainnya. Padahal, sudah seharusnya pembelajaran bisa berkembang dan dihubungkan dengan fenomena atau suatu kejadian yang sedang terjadi sehingga terbentuk wawasan ilmu yang terbarukan. Jadi, untuk menjadi seorang guru harus memiliki wawasan yang luas atas banyak informasi dan harus rajin menggali informasi supaya pembelajaran bisa lebih relevan dan ber esensial (Djollong, 2017).
DAFTAR PUSTAKA:
Antaranews.com. (2023). Kemenlu sebut pentingnya pembelajaran ASEAN masuk dalam kurikulum.Diakses melalui:
Akbal, M. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembangunan karakter bangsa. Gadjah Mada University Press Bekerjasama Dengan LAN RI, 1(1), 485-493.
Djollong, A. F. (2017). Kedudukan guru sebagai pendidik. Istiqra: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 4(2).
Kemenparekraf.go.id. (2023). Siaran Pers KTT ASEAN 2023: Kendaraan Listrik di KTT ke-43 ASEAN, Komitmen Indonesia Dorong Transisi Energi. Â Diakses melalui: https://kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-ktt-asean-2023-kendaraan-listrik-di-ktt-ke-43-asean-komitmen-indonesia-dorong-transisi-energi