Dinamika politik di negara kita tercinta ini sudah mulai bermunculan menjelang pemilu 2024 dan pesta demokrasi bagi seluruh masyarakat Indonesia, kampanye sudah mulai di lakukan di berbagai pelosok daerah hingga Ibu Kota.Â
Pemilu memang tinggal menghitung hari berbagai kandidat dengan visi misinya yang berbeda-beda berusaha memberikan gagasan yang terbaik demi mengubah Nusantara menjadi negara yang Maju, berkembang dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya.
Peran Gen Z dan milenial dalam Pemilu 2024 menjadi sorotan publik karena berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 memaparkan bahwa hampir 55% jumlah pemilih tetap pemilu 2024 dari 34 provinsi di Indonesia di dominasi oleh gen z dan generasi milenial.Â
Mengutip dari Databoks Katadata, jumlah pemilih dalam Pemilu 2024 nantinya didominasi oleh Gen Z dan Milenial. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2024 yang jumlahnya sebanyak 204.807.222 pemilih.
Maka sebagai generasi muda yang merupakan populasi terbesar dalam piramida pemilu saat ini yang mempunyai semangat yang aktif dan produktif harus menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya karena satu suara kita akan menentukan nasib bangsa ini.Â
Gen Z yakni generasi yang lahir kisaran tahun 1997-2012 yang berusia 8-23 tahun. Sedangkan milenial yakni lahir pada tahun 1981-1996 yang berusia 24-39 tahun. Bawaslu juga mengajak kepada para generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2024 demi mewujudkan pemilu yang berintegritas.
Di era yang maju seperti sekarang ini para kelompok milenial juga banyak yang tertarik dengan kehidupan politik realitanya di beberapa partai politik Indonesia banyak anak-anak muda yang sudah menduduki jabatan sebagai ketua sekretaris maupun anggota seperti beberapa publik figur yang sangat terkenal yakni Varrel bramasta, Pasha ungu, kaesang, Aldi taher, Deny cagur dan masih banyak lagi para artis-artis lainnya yang sudah terjun dalam dunia politik dan pemilu 2024 ini.
Para pemuda mempunyai kecenderungan yang kritis serta memiliki kompetensi yang tinggi sehingga sangat besinergi untuk membangun kolaborasi guna memajukan bangsa tercinta ini.Â
Milenial kerap menjadi generasi yang mampu menciptakan suatu fenomena yang baru dan menjadi viral ataupun trending topik di media sosial. Hal tersebut merupakan suatu bentuk pengaruh besar yang notabene nya adalah anak muda.Â
Milenial merupakan generasi yang dengan mudah terpantik isu, milenial yang cerdas akan menganalisis dan mencermati suatu permasalahan yang ada baru memutuskan sebuah perkara.Â
Keterbukaan informasi serta akses ilmu pengetahuan yang telah menyebar luas di media maya memungkinkan bagi para kaum milenial untuk memperoleh literasi politik yang memadai.Â
Menyikapi hal tersebut para generasi milenial sebagai Agent of change harus cerdas dalam menyikapi pemilu 2024 seperti:
- Mengidentifikasi Visi Misi yang di paparkan oleh para calon kandidat. (Hal yang tidak boleh terlewatkan dalam menentukan suatu pilihan terhadap calon pemimpin adalah melihat Visi dan Misi yang mereka bawakan. Selaku generasi muda harus mencermati serta menelaah maksud dari visi dan misi para calon kandidat yang akan diterapkan ketika telah terpilih nantinya apakah bisa direalisasikan dengan baik atau bahkan hanya janji manis belaka.)
- Mengecek informasi tentang kandidat di internet ataupun sosial media. (Penting bagi para milenial dengan cermat untuk mengecek informasi tentang kandidat di media sosial ataupun berbagai media maya lainnya yang telah terpublikasikan, karena nantinya kita akan mengetahui secara spesifik setelah mengecek informasi tersebut dan dapat menilai apakah pantas atau tidak untuk di pilih sebagai pemimpin bangsa tercinta ini.)
- Rekam jejak para calon kandidat. (Menganalisis dari apa yang sudah di lakukan oleh para calon kandidat selama mereka menjabat dalam bidangnya masing-masing. Seperti contoh kandidat capres dalam pemilu 2024 mendatang no urut satu yaitu bapak Anies Baswedan yang awalnya menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta begitu pula dengan para calon kandidat lainnya yakni kandidat no urut dua bapak Prabowo Subianto yang menjabat sebagai Kementerian Pertahanan serta kandidat no urut tiga bapak Ganjar Pranowo yang menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah, maka kita sebagai generasi milenial harus mencermati dengan teliti apa yang sudah mereka lakukan selama masa jabatannya itu, apakah ada aksi nyata yang di berikan kepada masyarakat dan memudahkan masyarakat dalam menjalani kehidupan sosial? Ataukah hanya iming-iming belaka saja? Dengan begitu kita dapat mengetahui skill kepemimpinan dan historis dari para calon kandidat yang dapat dijadikan patokan kita dalam memilih nantinya.)
- Tidak golput dalam menentukan pilihan. (Para anak muda harus mempergunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya terutama dalam pemilu, dengan tidak melakukan kecurangan ataupun golput dalam pemilu maka nantinya akan mewujudkan pemilu yang sehat dan demoktaris.)Â
Para pemuda juga merupakan Agent of development ataupun agen pembangunan sebagai penerus bangsa. Artinya bahwa para pemuda Indonesia memiliki peran dan tanggung jawab dalam upaya melancarkan atau melaksanakan berbagai macam pembangunan di berbagai macam bidang, baik pembangunan nasional maupun pembangunan daerah yang ada.
Melihat betapa pentingnya peran pemuda dan para milenial dalam ajang politik dan pemilu tahun 2024 ini maka ada baiknya jika para pemerintah dapat memberikan pendidikan politik yang terukur dan dapat diterima oleh para pemuda seperti event-event skala kecil, menengah hingga event yang besar serta dilaksanakkan secara berkelanjutan serta kegiatan yang sesuai dengan porsinya guna menambah wawasan dan skill para kaum milenial apabila terjun ke dalam dunia politik nantinya.
Dengan mempertimbangkan beberapa hal di atas dapat menjadi patokan kepada para generasi milenial bahwa anak muda harus cermat dan cerdas dalam menilai dan menggunakan hak suara nya. Kesadaran dan partisipasi yang tinggi dari para pemuda bangsa ini akan menjadikan demokrasi politik Indonesia yang berkualitas dan sehat dan akan membawa bangsa ini menjadi lebih baik kedepannya.
Nurun Hidayatul Wasi’ah (Ilmu Hukum UIN Jakarta)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H