Bahkan sebaliknya, jalan-jalan keburukanlah yang dia tempuh. Perkumpulan gosip menjadi hobinya, bergaul tanpa batas dengan lawan jenis terus dilakukan, pakaian yang tidak pantas masih dikenakan dan berbagai bentuk kegiatan rusak, dialah pelanggannya.
Jika demikian, akankah keinginan seluruh kaum wanita untuk menjadi istri salehah akan terwujud?
Kata seorang penyair: Anda ingin selamat, namun tidak anda tempuh jalannya Sesungguhnya perahu tidak berjalan di daratan.
Orang yang sekedar “MAU” umumnya bersifat pasif, mencari waktu luang, menunggu peluang, minta dipahami, dst.
Sementara orang yang punya “KEMAUAN”, umumnya bersifat aktif, meluangkan waktu, mencari peluang, berusaha memahami dan seterusnya.
Pada masa Rasulullah, orang-orang munafik yang tidak ikut perang Tabuk mencari-cari alasan mengapa mereka tidak ikut perang, seolah-olah mereka juga sebenarnya ingin ikut berperang, namun Allah Ta’ala membantah argumen mereka, seperti dalam firmanNya:
“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu” (QS At-Taubah: 46)
sahabatku… Sejak sekarang, mari bersama-sama kita rubah “MAU” kita menjadi “KEMAUAN”, dari kemauan menjadi tekad yang kuat untuk menjadi lebih baik.
Wanita Shalihah...
Pandai MENJAGA DIRINYA…. Gemar melakukan PUASA… Sholat malamnya TERJAGA… Kata-katanya BERNADA… Pembawaannya ANGGUN dan BERWIBAWA…
Pandai MENJAGA LISANNYA…. Menjauhi GHIBAH dan DUSTA….. Pandai Menyimpan RAHASIA…….