Pendidikan Mentari Ilmu Karawang, lembaga tempat saya mengabdi pada sabtu 3 Agustus kemarin tepat berulang tahun yang ke-15. Bukan waktu yang sebentar bagi sebuah Lembaga Pendidikan swasta untuk bisa bertahan dan bersaing dengan Lembaga Pendidikan yang lain. Tentu banyak rintangan maupun hambatan yang dihadapi tetapi dengan memegang erat konsep perbaikan berkelanjutan (continuous improvement), sikap terus belajar, tidak cepat berpuas diri dan niat untuk beribadah kepada Allah. Alhamdulillah sampai saat ini bisa eksis memberikan layanan pendidikan terbaik untuk masyarakat khususnya di daerah Karawang dan Tangerang.
YayasanSebagai ungkapan rasa syukur, Yayasan Pendidikan Mentari Ilmu (YAPMI) Karawang juga mengadakan rangkaian acara Dies Natalis ke 15-nya dengan menyelenggarakan Seminar Pendidikan Nasional dan juga Jalan Sehat yang diperuntukan bagi seluruh keluarga besar Mentari Ilmu maupun untuk umum. Â Bertepatan dengan itu YAPMI juga melakukan launching logo baru. Hal ini dilakukan sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan yang terjadi utamanya tentu yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Bukan hanya logo, visi-misi lembaga juga mengalami perubahan yang disesuaikan dengan tantangan dan kebutuhan masa depan. Ya...Lembaga ini baru saja secara resmi melakukan transformasi, memulai babak baru dan juga semakin siap untuk terus tumbuh menjadi lembaga besar baik skala nasional maupun internasional Insya Allah.
Pada acara launching logo baru itu, banyak ditampilkan keterampilan-keterampilan peserta didik Mentari Ilmu mulai dari level SD, SMP dan juga SMA yang diakamodir melalui kegiatan ekstrakurikulernya. Diawali dari ekskul pramuka, tari kipas dan juga hadroh dari level SD kemudian dilanjutkan dengan tampilan tari saman dari anak-anak SMA dan ditutup dengan penampilan spektakuler dari tim angklung SMPIT Mentari Ilmu Karawang dengan lagu milik Tulus yang berjudul manusia kuat.
Dari logo baru ini lahir nilai MENTARI yang merupakan akronim dari Mannerly, Emphathetic, Nurturing, Tenacious, Adaptive, Religious dan Integrity yang akan ditanamkan dan ditumbuhkan oleh semua warga sekolah. Kemudian yang menarik adalah tercipta juga semacam maskot seperti pada gelaran sepak bola piala dunia yaitu Teman Belajar peserta didik yang Bernama TEN (Tenacious), ADIM (Adaptive & Mannerly), NUMA (Nurturing dan Empathetic) dan REIN (Religious dan Integrity).
Tema seminar pendidikan yang diangkat yaitu "Tumbuh Bersama Mendidik Anak Bangsa". Ini tentu sesuai dengan perjalanan Mentari ilmu mulai dari nol hingga sekarang dalam membersamai peserta didik dalam meraih asa dan cita-cita mereka. Seminar ini dilaksanakan di hotel Mercure Karawang dengan mangundang Prof. Dr. Sukro Muhab, M.Si selaku ketua dewan Pembina JSIT Indonesia dan tentunya Bersama Dr. Eka Dewi Nuraeni, S.Tp.,M.Pd selaku Ketua Yayasan Pendidikan Mentari Ilmu Karawang sebagai narasumbernya.
Pada sesi pertama Prof. Sukro menyampaikan materi tentang tantangan VUCA bagi dunia pendidikan dan bagaimana sekolah islam terpadu seharusnya merespon hal itu. Salah satu poinnya adalah bagaimana sekolah harus mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, misalnya penggunaan management learning system (MLS) yang mampu memberikan efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar mengajar. Kemudian guru jangan hanya memberikan ilmu dari bidang yang diampunya melainkan berikan peserta didik keterampilan hidup (life skill) seperti berfikir kritis, menganalisis suatu permasalahan, berkolaborasi dan kreatif karena kita tidak bisa menjamin kalau ilmu dan informasi yang kita berikan sekarang akan masih berlaku bagi kehidupan peserta didik di masa depan.
Pada sesi kedua materi disampaikan oleh Dr. Eka yang membahas tentang ciri sekolah yang baik sekaligus berbagi praktik baik bagaimana Mentari Ilmu dikelola dan berjalan sampai sekarang. Di Mentari ilmu tumbuh banyak komunitas-komunitas belajar dari peserta didik seperti SQUASH (Squad Shaum Sunnah) yaitu komunitas bagi peserta didik untuk belajar puasa sunnah senin-kamis kemudian ada HARAQI dan yang lain. Dari sisi guru, budaya belajar juga melekat dari setiap aktivitasnya mulai dari pagi hari ada program MOGIRU (Motivasi Pagi Guru), Pembinaan rutin pekanan, IHT, MGMP/KKG, Open Lesson maupun pengajian bulanan untuk meningkatkan sisi ruhiyah para guru.
Semua kegiatan tersebut dikelola dan dilaksanakan sepenuhnya oleh yayasan, guru dan juga siswa mentari ilmu. Menurut saya ini menjadi salah satu poin positif yang ada di Mentari ilmu bagaimana guru dan yayasan secara langsung memberikan pembelajaran keterampilan berkolaborasi kepada peserta didik, pembelajaran melalui keteladanan sangatlah efektif karena tidak hanya bersifat teori tapi langsung dipraktikan.