Â
Belajar suatu mata pelajaran tertentu, belajar mengembangkan minat dan bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler, itu semua merupakan hal yang umum di dapatkan oleh siswa di sekolah. Tapi bagaimana kalau siswa di sekolah diajarkan juga cara membuat planning? Apalagi ditambah dengan belajar merefleksikan hasil dari sesuatu yang di planning kan tadi. Tentunya hal ini menjadi sesuatu yang luar biasa dan jarang didapatkan siswa di sekolah bahkan ini bisa menjadi sebuah inovasi yang keren bagi sebuah sekolah. Kenapa? karena belajar merencanakan dan merefleksikan masuk ke dalam soft skill yang masih jarang tersentuh oleh kebanyakan sekolah di Indonesia untuk dilaksanakan.Â
Soft skill juga erat kaitannya dengan kemampuan pikiran bawah sadar manusia, yang mana pengaruhnya sangat besar sekali terhadap pengendalian tindakan seseorang dibanding dengan pikiran sadar manusia. Bahkan perbandingan persentasenya sangat signifikan yaitu 1-5 % untuk pikiran sadar mausia dan 95-99 % untuk pikiran bawah sadar manusia.
Soft skill sendiri memiliki makna kumpulan keterampilan yang berkaitan dengan emosional dan sosial yang memengaruhi seseorang dalam berinteraksi, bekerjasama dalam tim, berkomunikasi dan mengelola diri sendiri dalam berbagai hal misal dalam menyelesaikan masalah, merencanakan pencapaian hidup, mengevaluasi dan lain sebagainya. Keterampilan ini juga sering menjadi penentu keberhasilan atau kesuksesan seseorang dan masih banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan jika kita memiliki kemampuan soft skill yang baik sehingga sangat perlu bagi siswa untuk diberikan materi-materi, kegiatan dan program yang mengasah dan meningkatkan kemampuan soft skill mereka.
Salah satunya dengan memberikan pembelajaran merencanakan dan merefleksikan pada siswa. Dengan belajar merencanakan banyak hal positif yang diperoleh siswa seperti :
1) Siswa dapat menjadi seseorang yang lebih teratur dan juga produktif
merencanakan sesuatu sebelum melakukannya membuat siswa terbiasa mengatur aktivitas maupun tugas-tugas yang harus dikerjakan (kapan dan dimana kegiatan itu dilakukan) sehingga waktu yang dimiliki bisa digunakan dengan efisien yang berdampak kepada siswa menjadi lebih produktif dalam menjalani hari-harinya
2) Siswa dapat menjadi decision maker yang andal
Perencanaan memerlukan pemikiran kritis dan detail dalam menentukan langkah-langkah yang tepat untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sehingga ketika dalam perjalanan siswa menemukan hambatan maka dia sudah tau apa yang harus dilakukan. Hal ini melatih dan membentuk siswa menjadi seorang decision maker yang andal.
3) Memiliki kemampuan manajerial yang baik
Mempelajari perencanaan juga membantu siswa untuk bisa menentukan sesuatu dalam jangka panjang dan membantu mereka mengarahkan untuk memahami lebih mendalam tentang tujuan hidup, baik dalam pendidikan, dalam karier maupun dalam kehidupan pribadi sehingga visi, misi dan tujuan hidup mereka lebih jelas tergambar sekaligus strategi-strategi apa yang harus dibuat untuk mencapai itu semua. Dalam hal ini berarti kemampuan mengorganisir sesuatu semakin meningkat karena siswa akan belajar bagaimana mengatur informasi, tugas, dan sumber daya untuk mencapai tujuan mereka.
4)Mendapat peluang lebih besar untuk meraih cita-cita yang diinginkan
Ketika bertanya kepada semua orang tentang apa yang ingin diraih dalam hidup? Pasti mereka akan menjawab sesuatu yang terbaik untuk dirinya bis aitu cita-cita maupun keinginannya atau kesuksesan tapi ketika diberikan pertanyaan lanjutan, bagaimana cara untuk meraih itu? Kebanyakan akan menjawab tidak tahu, atau akan bekerja lebih keras dan lain sebagainya. Sangat sedikit sekali orang yang mampu merencanakan dengan detail dan jelas untuk meraih cita-cita, keinginan atau kesuksesannya itu. Di sinilah pentingnya belajar merencanakan, sehingga siswa yang sudah terbiasa merencanakan akan punya pandangan (visi) jauh ke depan sekaligus cara-cara yang harus dia lakukan untuk meraihnya dan tidak salah kalau kita mengatakan mereka mendapat peluang lebih besar untuk meraih cita-citanya.
Selain belajar merencanakan siswa juga perlu belajar merefleksikan. Setelah mereka membuat rencana tentunya diperjalanan akan ada hambatan-hambatan yang harus diselesaikan. Pun begitu dengan hasil yang nanti mereka akan raih tidak selamanya berhasil pasti juga akan menemui kegagalan. Inilah pentingnya belajar merefleksikan untuk bisa mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi hal-hal yang menjadi penyebab tujuan dari yang sudah direncanakan belum berhasil diraih serta bisa juga menjadi pembelajaran untuk menentukan strategi-strategi yang lain dan menghindarkan kita dari yang namanya "mengulangi kesalahan dan cara yang sama". Siswa juga akan memperoleh hal positif yang lain dari belajar merefleksikan, yaitu peningkatakan kualitas pekerjaan, kemandirian, keterampilan komunikasi, keterampilan berpikir kritis, keterampilan metakognitif (kemampuan meregulasi diri akan terbentuk), dan pengelolaan emosi yang lebih baik
Perolehan-perolehan tersebut tentu sangat sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan setelah mereka lulus sekolah dan sangat bisa diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupannya kelak sehingga belajar merencanakan dan merefleksikan merupakan sebuah investasi besar dan berharga bagi keberhasilan siswa di masa depan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H