Mohon tunggu...
Putri Fudini
Putri Fudini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIKOM

Pendidikan, Sudut pandang, Cerpen, Cerita perjalanan, Resep

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rayuan Gila kepada Bestari

25 Oktober 2023   00:32 Diperbarui: 25 Oktober 2023   00:42 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seketika pandangan ku teralihkan---yang awalnya melihat smartphone yang ku genggam. Aku diam memperhatikan paras lelaki itu dan berucap di dalam hati, "ya allah, masya allah."

Aku masih terdiam dengan tersenyum melihatnya berjalan membelakangi diriku, kaki Panjang nya melangkah melewati anak tangga satu persatu.

"weyyy na!" teriak Suri sambil menepuk pundak ku. Sontak aku mengucapkan istighfar karena terkejut mendengar teriakan Suri.

"ih gak usah teriak juga kali sur." kata aku.

"lu dari tadi gua panggilin diem aja, makanya gua teriak renjana." balas Suri dengan tegas.

"emang iya? Gua gak denger sur hehe." Jawab aku sambal menggaruk kepala yang tak gatal.

"sampai gak kedip gitu liatin si Ayi na, terpikat?" tanya Suri meledek ku. Aku diam tersenyum tipis tak menjawab pertanyaan Suri.

Langkah demi langkah perjalanan menuju ke rumah, rasa penasaran itu terus menghampiri ku. Akhirnya ku beranikan diri ini untuk bertanya kepada suri sebelum kita berdua berpisah di persimpangan jalan.

"Sur, gua mau nanya." Ucap aku

"Kenapa na? mau tanya soal Ayi?" jawab suri seolah dia sedang membaca pikiran ku. Aku terkejut dengan jawaban suri, mengapa dia tau apa yang ingin kutanyakan. Apakah sikap ku aneh saat tadi melihat Ayi? Mengapa sikap ku ini tidak bisa disembunyikan? kesal, malu, campur aduk rasanya.

"Emm.. gak sur, eh iya, eh apasi aduh." Jawab aku kikuk karena grogi seolah Suri bisa membaca pikiran ku. "Gini sur, sebenarnya gua mau tanya satu hal doang, nama dia aslinya siapa? Kelas berapa? hubungan lu sama dia apa? rumah dia dimana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun