Mohon tunggu...
Utia Ramadhani
Utia Ramadhani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Memiliki Hobi menulis naskah, artikel redaksi, karya sastra berupa puisi dan lainnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebar atau Sabar

21 Juni 2024   08:00 Diperbarui: 21 Juni 2024   08:03 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lala tersenyum sembari melihat lihat berkas yang ada di kardus pangkuannya.

Sapardi : Mbak nya abis darimana ? Kelihatannya kok murung banget.

Lala sambil menghela nafas, sambil meneteskan air mata.

Sapardi : Eh mba , maaf bukan sengaja menyakiti hati mba.

Lala: sudah takdirnya pak , mungkin kedepannya saya harus lebih giat lagi dan bisa bersyukur .

Sapardi : yang sabar mba, nggak usah buru buru mbak . Apasih yang mau di kejar ?

Lala masih saja murung dan cemas.

Sapardi : apa tak bantu sebarin aja mba ? Kurang lebih profesi kita kan sama . Sama sama menyebarkan .

Sapardi mengambil kardus lala kemudian membawanya ke trotoar jalan.

Lala : eh pak itu bukan brosur pak, itu berkas berkas hasil kerja saya selama ini.
Sambil berjalan mengejar pak sapardi.

Pak sapardi mengira lala memiliki pekerjaan yang sama denganya yaitu menyebarkan brosur / koran. Padahal lala baru saja di berhentikan dari kantornya. Kardus itu berisi berkas berkas lala selama di bekerja di kantor. Tetapi pak sapardi mengira kardus itu berisi tumpukan brosur untuk disebar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun