Lala tersenyum sembari melihat lihat berkas yang ada di kardus pangkuannya.
Sapardi : Mbak nya abis darimana ? Kelihatannya kok murung banget.
Lala sambil menghela nafas, sambil meneteskan air mata.
Sapardi : Eh mba , maaf bukan sengaja menyakiti hati mba.
Lala: sudah takdirnya pak , mungkin kedepannya saya harus lebih giat lagi dan bisa bersyukur .
Sapardi : yang sabar mba, nggak usah buru buru mbak . Apasih yang mau di kejar ?
Lala masih saja murung dan cemas.
Sapardi : apa tak bantu sebarin aja mba ? Kurang lebih profesi kita kan sama . Sama sama menyebarkan .
Sapardi mengambil kardus lala kemudian membawanya ke trotoar jalan.
Lala : eh pak itu bukan brosur pak, itu berkas berkas hasil kerja saya selama ini.
Sambil berjalan mengejar pak sapardi.
Pak sapardi mengira lala memiliki pekerjaan yang sama denganya yaitu menyebarkan brosur / koran. Padahal lala baru saja di berhentikan dari kantornya. Kardus itu berisi berkas berkas lala selama di bekerja di kantor. Tetapi pak sapardi mengira kardus itu berisi tumpukan brosur untuk disebar