Mohon tunggu...
Nur Gusti Azizah
Nur Gusti Azizah Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

aku adalah aku yang bukan siapa-siapa dan tak berarti apa-apa, tak ingin jadi pusat perhatian, dan berusaha untuk selalu menjaga pandangan untuk tidak memandang dan tiidak dipandang oleh orang-orang yang tidak punya hak-nya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Capek Ya Jadi Ibu, Tenang Ada Tolak Angin

7 Agustus 2018   14:50 Diperbarui: 7 Agustus 2018   14:47 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DokPri. Sedia Selalu Tolak Angin

" Capek ya jadi ibu, 24 jam berasa kurang aja gitu" Ih ko ngeluh, Boleh dong ngeluh, boleh banget biar ibu tetap waras. Sesekali boleh ngeluh sesuai batasannya, ngga sering-sering  karena pekerjaan tidak akan selesai kalau cuma dibawa kesel dan ngeluh. Pekerjaan rumah atau kantor itu ya mau gak mau harus dikerjain. 

Emang suami gak bantuin? Bantuin ko, tapi tetep aja capek, asli deh. Karena yang dibantuin paling cuma satu pertiga dari seluruh pekerjaan rumah tangga yang menguras tenaga dan ehm emosi. Tidak apa-apa, itu juga sudah bersyukur suami mau bantuin. Karena ada juga yang suaminya gak bantuin sama sekali lho, duh ya, kebayang betapa sabar dan kuatnya sosok ibu.

Saat menikah, lalu hamil sih ya udah percaya diri aja, ngerasa mampu kelak nanti bisa jadi sosok ibu, kan memang kodrat perempuan. Bahkan jutaan perempuan lain sedunia juga bisa jadi ibu. Saya juga pasti bisa dong.

Dan ternyata ketika dijalani, duh iya, susah ya jadi ibu.

Pagi yang masih gelap, saya harus sudah memasak, menyiapkan sarapan dan bekal ke kantor untuk saya dan suami. Belum rampung memasak, sudah dihebohkan dengan suara tangisan bayi. Masak sambil gendong bayi beratnya 16 Kg? Ah mudah, dan udah biasa ya. Suami saya sih sudah berusaha buat ngajak main, tapi tetap aja pengennya nemplok sama ibu. 

Perihal mandi dan sarapan pun sama selalu diselingi drama, mewarnai pagi dengan warna abu-abu dong, sangking susahnya mendeskripsikan bahagia tapi capek. Ketika selesai semua urusan rumah juga anak. 

Lalu saya harus berpacu waktu berangkat ke kantor menggunakan motor antara ngebut dan pelan-pelan memang suatu pilihan ya. Sebenarnya sih bisa berangkat bareng suami, tapi jam masuk kerja suami satu jam lebih awal dari jam masuk kantor saya. Waktu satu jam sungguh berarti dong, bisa leyeh-leyeh sebentar atau bebenah yang belum selesai, daripada harus kepagian satu jam di kantor kan. Ibu-ibu memang penuh perhitungan. Haha.

Sore menjelang gelap, menikmati macet juga lelah 8 Jam lebih beraktivitas di kantor ditambah hujan deras, tapi tetap kudu ngegas karena ada hati yang sedang menunggu ibunya pulang dengan perasaan cemas. 

Ada cinta yang ketika kita lelah, lalu melihat wajahnya, 'hilang sudah semua lelah' dengan dua tanda kutip karena sungguh pegal-pegal yang dirasa, kedinginan karena terpaan hujan tidak bisa dibohongi oleh tubuh. Tubuh pun butuh istirahat Bu. Ya begitulah rutinitas saya setiap hari secara garis besar yang sering membuat kondisi tidak fit.

Padahal sebagai ibu pekerja yang memiliki anak, tentu menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat itu yang paling utama banget. Betul apa betul ya Bu? Suami sakit, kita yang urus. Anak sakit, kita juga kaum ibu yang jadi andalan. Tapi ketika kita sakit, duh ya, saya pribadi dan mungkin sama dengan ibu --ibu yang lainnya tentu ga mau lama-lama istirahat, rumah yang sudah heboh kayak habis konser akhirnya itu kita juga yang benahi.

Ketika tubuh sudah mulai protes karena kecapean, dan butuh istirahat si mini imut Tolak Angin yang jadi andalan saya. Waktu minum Tolak Angin saya sempet kepikiran sih, kok ini obat masuk angin rasanya kayak sirup obat batuk yang anget-anget di tenggorokan gitu ya. Oh ternyata komposisinya dari rempah-rempah herbal yang juga bisa berkhasiat untuk mengatasi sakit perut, mual dan muntah-muntah, meredakan batuk, tenggorokan gatal dan kering, serta mencegah pusing dan mabuk perjalanan. Komplit sekali khasiatnya.

Sebelum pulang kerja, ketika badan udah dirasa gak enak, langsung deh gak pikir apa-apa lagi, sedia air hangat dan minum Tolak Angin. Karena saya memang stok si mini imut "Tolak Angin di kantor dan di Rumah. Jadi ga ada alasan lagi deh, badan ga fit, terus masuk angin, Flu, batuk, perut kembung karena udah dicegah duluan sama Tolak Angin. Untung ya ada Tolak Angin. Sampai rumah jadi lebih ceria menyambut pelukan anak yang udah nungguin ibunya.

Amunisi Air putih hangat dan Tolak Angin. DokPri
Amunisi Air putih hangat dan Tolak Angin. DokPri
Nah khasiat mengatasi mabuk perjalanan, saya jadi inget dulu menghadiri pernikahan salah satu teman saya yang cukup jauh, Bandung. Perjalanan dari Bogor ke Bandung, yang yah cukup jauh bagi saya karena  gak pernah jalan jauh pake mobil. Belum sempat sarapan, terus saya mual dong, sempet muntah juga, muntah parah padahal ga ada isinya (air aja), lalu ke rest area, temen saya ngasih 'Tolak Angin' yang sebelumnya saya minum air hangat dan makan secuil roti terus minum deh tolak angin. 

Sempet heran sih, ko saya disuruh minum tolak angin ya, kan saya mabuk darat, tapi karena dipaksa dan udah pasrah deh, eh bener lho, pusing mual saya hilang di perjalanan. Langsung udah sehat aja gitu, mual langsung hilang. Dan 'happy' banget dong jalan-jalan ke Bandung. 

Apalagi bawa bayi umur dua tahun, ibu harus senantiasa 'happy' dong, masa lemes, mual gitu sih kan tema-nya ke undangan sambil liburan. Hebaaat ya, untung ada Tolak Angin.

Karena waktu itu urgent dan dadakan jadi saya minumnya pas di perjalanan, seharusnya minum Tolak Angin itu dianjurkan saat:

  • Sebelum melakukan aktivitas padat, perjalanan jauh,
  • Saat kurang tidur,
  • Saat kecapean.

Cara minumnya juga gampang banget, tinggal disobek ujung kemasannya, dan Cyuuur, glek anget ditenggorokan dan perut, enaknya lagi kemasan si mini imut ini mudah banget di bawanya, ditaruh kantong juga muat, disimpan di tas juga oke, tentunya buat stok dan biar gak lupa bawa.

Balik lagi ke rasa Tolak Angin yang menurut saya seperti rasa syrup obat batuk, akhirnya penasaran juga, mengandung bahan herbal apa sih Tolak Angin?

Sumber : tolakangin.co.id
Sumber : tolakangin.co.id
  • Daun Mint merupakan salah satu dedaunan yang memiliki manfaat dan khasiat yang cukup banyak. Wangi Aromatherapinya tentu membuat nafas lega ya, antioksidan, juga dapat mengatasi demam.
  • Jahe  merupakan tanaman herbal yang paling sering jadi andalan ya. Khasiatnya juga banyak banget mengatasi mual dan muntah, menyehatkan sistem pencernaan,mengontrol kadar gula darah, mengurangi peradangan, melegakan tenggorokan, dan masih banyak lagi tentunya.
  • Madu si manis yang banyak khasiatnya ini juga ga perlu lagi diragukan ya khasiatnya. Beberapa diantaranya meningkatkan stamina, obat batuk alami, kaya akan antioksidan.
  • Adas adalah tanaman obat yang biasa diracik menjadi jamu yang dipercaya bermanfaat untuk kesehatan yaitu mengatasi perut kembung,mengobati kolik,diare, mengatasi demam, dan meningkatkan sistem imun
  • Daun Cengkeh merupakan daun dari tanaman rempah yang tidak kalah manfaatnya dengan bunga cengkehnya. Khasiat diantaranya mengurangi peradangan, pilek, menjaga tubuh tetap hangat,meredakan batuk, dan meringankan infeksi saluran pernapasan.

Dari segi komposisi udah top banget ya khasiatnya, Saya sih untuk pengobatan lebih memilih bahan alami yang herbal karena utamanya tubuh kita tidak terkena bahan kimia, jadi lebih aman, apalagi bahan-bahan rempahnya hasil dari rempah Indonesia, Beuh cinta Indonesia banget dong. Tolak Angin ini sungguh menolong sekali tentunya, Tapi teruji secara klinis gak khasiatnya? Oh Tentu.

Sumber : tolakangin.co.id
Sumber : tolakangin.co.id
Sejak 1930 Pertama kali diformulasikan oleh Ibu Rachmat Sulistyo dan sampai sekarang resepnya tetap sama. Diproses di pabrik modern berstandar GMP (Good Manufacturing Product) dengan Quality Control yang sangat ketat. Kualitas Laboratorium yang sudah berstandar ISO 17025 yaitu Laboratorium Kimia, Laboratorium Instrumentasi, Laboratorium Mikrobiologi.  

Produk Tolak Angin ini merupakan satu-satunya obat masuk angin yang mendapatkan sertifikat Obat Herbal Terstandar dari BPOM RI. Wuih jadi jangan khawatir dengan kualitas bahan bakunya yang mungkin mudah rusak (busuk) karena semua bahan bakunya telah distandarisasi. Telah diuji Khasiat dan  Toksisitas.

Dari segi produk, Tolak Angin juga telah mengembangkan banyak varian ya, ada Tolak Angin Flu untuk mengatasi Flu, Tolak Angin Bebas Gula yang aman dan cocok untuk yang sedang mengurangi kadar gula, juga untuk penderita diabetes. Ada juga Tolak Angin Anak untuk usia mulai dari 2 sampai 12 tahun, manfaatnya juga sama seperti Tolak Angin Dewasa.

Sumber: https://tolakangin.co.id/products/
Sumber: https://tolakangin.co.id/products/
Sebagai Ibu Milenial yang berusaha Idealis namun tetap realistis tentunya produk Tolak Angin jadi pilihan saya. Herbal namun praktis, Aman namun jelas khasiatnya. Karena rasa lelah dan capek itu mutlak bagi ibu sibuk seperti saya, sedia Tolak Angin tidak pernah ketinggalan dalam list kehidupan saya. Karena untung ada Tolak Angin, Capek dengan segala batuk,flu, mual mudah teratasi.

Salam,

Nur Gusti Azizah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun