iseng-iseng tulis cerpen, kalo msh banyak kekurangan tolong komentarnya berupa kritik saran dan solusinya yaa
Al kisah tersebutlah seorang gadis desa yang berkuliah di salah satu universitas negeri di kota kendari, sebut saja Bunga. Kebetulan Gadis itu masuk di salah satu fakultas terfavorit di universitas, fakultas kedokteran. Bunga memiliki latar belakang ekonomi keluarga yang kurang mampu tetapi Bunga tetap optimis untuk berkuliah. Tetapi di tengah pejalanannya dalam mengenyam bangku perkuliahan bunga mengalami kendala biaya yang cukup banyak yang mengharuskan dirinya untuk bekerja keras.
Di kota bunga hidup sendiri tanpa sanak saudara dan keluarga, hanya sahabat Bunga dari kampung yang sudah lama tinggal dikota, sebut saja Mawar yang selalu mengisi hari-harinya. Mawar adalah orang yang selalu membantu bunga jika terkendala masalah biaya. Bunga menganggap Mawar mempunyai kemampuan finansial yang cukup, walaupun mawar tinggal sendiri dengan mengontrak rumah padahal mawar sendiri berstatus sama dengan dirinya yah mahasiswa...
Sampai suatu ketika bunga bercerita tentang perkuliahannya yang terkendala biaya kepada mawar dan bertanya bagaimana cara mawar dapat membiayai kuliah padahal dia sendiri tanpa sanak saudara dan keluarga di kota. Mawar ikut sedih mendengar cerita bunga dan akhirnya mawar menceritakan bahwa sebenarnya selain kuliah mawar juga bekerja sebagai PSK dan mempunyai banyak pelanggan yang biasa memanggilnya ketika di butuhkan, dari situlah mawar mampu membiayai kuliahnya bahkan banyak mengirimkan uang untuk orang tuanya di kampung . Bunga tercengang mendengar cerita yang di dengar dari Mawar padahal sebenarnya mawar sendiri tidak menginginkan hal itu tetapi lagi-lagi aspek ekonomi di kedepankan sehingga aspek kesehatan di acuhkan. Untung saja Bunga masih teguh pada pendirian awalnya untuk berkuliah sungguh-sungguh dan menggapai cita-citanya sebagai dokter. Bunga lebih memilih bekerja sebagai pelayan restoran dan berjualan pakaian lingkup teman2 kampus.
Bertahun-tahun berlalu akhirnya bunga mampu menyelesaikan kuliahnya walaupun tidak menjadi wisudawan terbaik tetapi bunga tetap bahagia karena semua perjuangannya yang luar biasa akhirnya terbayar lunas. Semangatnya yang luar biasa tak mengenal menyerah dan tidak menjadikan latar belakang ekonominya sebagai penghambat untuk mencapai tujuannya. Sungguh prestasi yang sangat mengagumkan.
15 tahun berlalu bunga sudah menjadi seorang dokter ahli yang aktif menangani penderita penyakit HIV/AIDS. Walaupun Bunga sudah mencapai cita2nya dan meraih keberhasilan tetapi dia kerap kali mengingat bagaimana nasib sahabatnya Mawar yang sering membantu kendala biaya pada waktu kuliah dulu, terakhir Bunga mendengar sahabatnya itu sudah berhenti menjadi seorang PSK dan telah menikah dengan seorang pengusaha kaya dari jakarta. Ah betapa beruntungnya dia hehehe
Suatu hari seperti hari-hari biasa bunga bergelut dengan pekerjaannya sebagai seorang dokter dengan memeriksa, mendengarkan konsultasi, dan memberi suntikan moral bagi pasien-pasien penderita AIDS yang dia tangani. Ada seorang pasien yang menarik perhatian bunga karena di umur 12 tahun pasien itu sudah terkena penyakit mematikanini, sebut saja namanya mala. Tetapi ada alasan lain bunga memberikan perhatian lebih kepada bougenvile, selain usianya yang masih sangat belia, mala juga memiliki paras rupa yang mirip dengan Mawar sahabatnya.
Setelah lama menangani mala sekitar 1 tahun, bunga memiliki hubungan yang sangat dekat dengan mala dan dianggap seperti anak sendiri, tetapi bunga heran mengapa anak ini ketika melakukan pemeriksaan selalu diantar oleh ayahnya dan tidak pernah sekalipun di antar oleh ibunya, sehingga bunga membuka membuka perbincangan “Mala kok selalu di antar ayah? Emang ibu mala ke mana?”. Sambil menangis Mala menjawab “Ibu Mala sudah lama meninggal dok sekitar 3 tahun lalu akibat penyakit yang sama dengan saya bahkan ayah juga terkena AIDS dok tetapi ayah sudah pasrah dengan keadaannya tapi ayah tetap menyusruh saya untuk terus berjuang untuk sembuh” mala semakin banyak menjatuhkan air matanya. Sungguh suatu ujian yang sangat berat mengapa sampai terjadi seperti itu kapada keluarga ini, begitulah yang ada di pikiran bunga saat itu yang tidak tahan lagi menahan air matanya. Tiba bunga mengingat Mawar sahabatnya dan bertanya kepada Mala “nama ibu kamu siapa mala?”. Dengan lirih mala menjawab pelan “ibu Mala namanya Mawar dok”. Astaga tidak salah lagi Mala adalah anak dari sahabat ku ucap Bunga. Sambil memeluk erat Mala, bunga menangis dan bebisik “tante ini sahabat mama kamu, jangan sedih sayang tante ada di sini untuk menjaga kamu, kamu pasti sembuh sayang, pasti” suasana tiba2 pecas diisi oleh isak tangis keduanya. Bunga hanya bisa menangis mengetahui hal itu sahabat yang ingin dia temui ternyata telah menghadap Illahi dan sekarang anak dan suaminya mengalami penderitaan yang sama. Mungkinkah ini akibat dari pekerjaan Mawar yang menjadi seorang PSK waktu kuliah dulu ? kata bunga dalam hati. Sungguh rasa iba yang sangat mendalam bunga rasakan untuk keluarga sahabatnya itu.
Hari-hari berlalu bunga menjadi semakin dekat dengan anak sahabatnya itu tidak tahu apakah nanti Mala akan pergi meninggalkan dirinya lebih awal karena di jemput kematian atau akan datang keajaiban Allah SWT untuk memberikan kesembuhan kepada Mala. Bunga tidak pernah tahu yang dia tahu penderita AIDS tidak untuk di tinggalkan tetapi untuk merangkul mereka, memeluk mereka berikan mereka harapan dan teruslah temani perjuangan mereka, karena sunggung disaat seperti ini mereka sangat membutuhkan kita.
Dan akhirnya perilaku menyimpang mawar memberikan kontribusi negatif untuk hidupnya. Tidak hanya Mawar tetapi Anak dan suaminya ikut menderita akibat Perilaku beresiko AIDS yang dia lakukan dulu.
Hidup ini seperti ladang sobat, apa yang kamu tanam di ladang mu maka itulah yang akan kamu panen di kemudian hari. Apa yang kamu tanam di hidup mu maka itulah yang akan menentukan jalanmu dikemudian hari.
Safe your Self, Safe your Life and safe your Family... ^_^
lanjut Bagian 2......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H