Mohon tunggu...
Utari Prakasita
Utari Prakasita Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar PWK

Pelajar 181910501001

Selanjutnya

Tutup

Money

Pentingkah Penerapan Kluster Industri?

15 November 2019   03:08 Diperbarui: 15 November 2019   03:09 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dewasa ini kita tahu bahwa ekonomi dapat mempengaruhi keadaan suatu negara, sehingga banyak negara yang gencar -- gencarnya dalam meningkatkan perekonomian di wilayahnya masing -- masing, dimana hal tersebut dimaksudkan agar dapat menunjang kesejahteraan bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah tersebut. 

Dengan meningkatnya suatu pendapatan wilayah, maka akan mudah dalam membangun infrastruktur guna menunjang aktivitas yang dimiliki masyarakat didalamnya.

Di masa ini, dimana arus perpindahan informasi cepat terjadi sehingga menghilangkan batasan antara jarak dan waktu. Adanya globalisasi ini, mempengaruhi perubahan sistem ekonomi, dimana adanya sebuah pasar internasional mempengaruhi proses ekspor dan impor antar lintas negara yang pada mulanya dilakukan dengan lambat namun saat ini dapat kita lakukan secara cepat. Adanya perubahan yang secara cepat mempengaruhi persaingan di bidang ekonomi dalam tiap detiknya sehingga suatu wilayah perlu untuk menonjolkan masing -- masing spesialisasi yang dimilikinya. Hal tersebut juga mempengaruhi manusia didalamnya.

Adanya desakan kebutuhan ekonomi, persaingan yang ada dan juga semakin cepatnya informasi ditunjang dengan kemudahan teknologi, menyebabkan masyarakat didalam suatu wilayah untuk berpindah, demi mencari pendapatan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya, adanya pemilik modal yang membutuhkan pekerja, bahan, dan juga pabrik yang dekat dengan pekerja dan bahan produksi yang dibutuhkan, menyebabkan adanya hubungan antara geografis suatu wilayah dengan ekonomi global saat ini, dimana hal tersebut menjadi salah satu pengamatan Krugman sehingga pada tahun 2008 mencetuskan teori ekonomi geografi baru.  

Berdasarkan teori ekonomi geografi baru, dimana menurut Krugman (1998) mengungkapkan bahwa ada kecenderungan pekerja bermigrasi ke wilayah pusat pekerja terbesar yang akhirnya akan menciptakan variasi produk yang sangat beragam. Sehingga konsentrasi terjadi dalam barang maupun jasa yang diproduksi dengan lokasi barang tersebut. Sehingga Krugman berpendapat bahwa perkotaan akan cenderung terspesialisasi dengan perindustrian. 

Berdasarkan skala ekonomi, industri - industri akan cenderung terkonsentrasi di kota - kota besar. Konsentrasi produksi pada satu wilayah tertentu, memungkinkan skala ekonomi dapat terealisasi karena kedekatan lokasi dengan pasar akan meminimalisir biaya transportasi (home-market effect). Sehingga menyebabkan, wilayah - wilayah tersebut terbagi menjadi dua dimana terdapat wilayah inti yaitu perkotaan sebagai konsentrasi perkembangan IPTEK dan periphery (pinggiran).

Lalu apa keterkaitan klaster industry dalam hal ini ? Namun sebelum membahas hal tersebut kita perlu untuk mengetahui apa itu klaster industri. Klaster industri menurut Porter (1990) adalah sekumpulan perusahaan dan lembaga - lembaga terkait di bidang tertentu, yang berdekatan secara geografis dan saling terkait karena kebersamaan. Menurut Michel Porter (1990) terdapat empat atribut yang mempengaruhi pembentukan klaster industri, meliputi  kondisi faktor yaitu contohnya seperti SDA (sumber daya alam), sumber daya fisik, sumberdaya pengetahuan dan sumber modal; kondisi permintaan yaitu contohnya seperti karakteristik pembeli, ukuran permintaan dan internasionalisasi pemintaan domestic; industri terikat dan pendukung yaitu pendukung suatu industry (karena dalam klaster industri terdiri dari beberapa industri yang bekerjasama; dan juga strategis perusahaan yaitu terkait kondisi perusahaan, awal mula terbentuknya, organisasi dan tata kelola mengenai konteks lokal dan persaingan.

Menurut Marshall (dalam Kuncoro, 2000), pembentukan klaster bisa membantu industri kecil untuk meningkatkan daya saing. Karena dengan adanya aglomerasi perusahaan-perusahaan sejenis yang mempunyai kesamaan maupun keterkaitan aktivitas, sehingga akan membatasi eksternalitas ekonomi yang dihasilkan dan akan mengurangi/menurunkan biaya produksi perusahaan yang tergabung dalam klaster. Keuntungan yang dihasilkan dari pembentukkan klaster antara lain peluang penyerapan tenaga kerja yang lebih besar, kemudahan dalam modal, akses kepada supplier, dan input pelayanan khusus serta terjadinya transfer informasi dan ilmu pengetahuan. Manfaat klaster diperkuat dengan pendapat Scorsone (dalam Bhinukti, 2011) klaster industri yang berbasis pada komunitas publik memiliki manfaat baik bagi industri itu sendiri maupun bagi perekonomian di wilayahnya. Bagi industri, klaster membawa keuntungan sebagai berikut : 1). Lokalisasi ekonomi. Melalui klaster, dengan memanfaatkan kedekatan lokasi, industri yang menggunakan input (informasi, teknologi atau layanan jasa) yang sama dapat menekan biaya perolehan dalam penggunaan jasa tersebut. Misalnya pendirian pusat pelatihan di klaster akan memudahkan akses industri pelaku klaster tersebut. 2). Pemusatan tenaga kerja. Klaster akan menarik tenaga kerja dengan berbagai keahlian yang dibutuhkan klaster tersebut, sehingga memudahkan industri pelaku klaster untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerjanya dan mengurangi biaya pencarian tenaga kerja. 3). Akses pada pertukaran informasi dan patokan kinerja. industri yang tergabung dalam klaster dapat dengan mudah memonitor dan bertukar informasi mengenai kinerja supplier dan nasabah potensial. Dorongan untuk inovasi dan teknologi akan berdampak pada peningkatan produktivitas dan perbaikan produk. 4). Produk komplemen. Karena kedekatan lokasi, produk dari satu pelaku klaster dapat memiliki dampak penting bagi aktivitas usaha industri yang lain. Disamping itu kegiatan usaha yang saling melengkapi ini dapat bergabung dalam pemasaran bersama.

Adanya teori mengenai ekonomi geografi baru, memudahkan kita dalam membagi suatu wilayah, karena adanya aglomerasi yang terjadi. Adanya aglomerasi tersebut memudahkan kita dalam mengkategorikan keunggulan yang dimiliki masing -- masing wilayah jika dilihat berdasarkan analisis input dan output. Dimana dalam suatu wilayah dengan adanya suatu klaster industri serta ditunjang analisis input output terkait hulu dan hilir maka akan memudahkan suatu wilayah untuk meningkatkan keunggulan yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan pendapatan bagi daerah. Jadi bagaimana menurut anda, perlukah adanya klaster industri ?  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun