Ketika saya sampai di sana, suasana masih terlihat sepi. Beberapa petugas keamanan tampak menjalankan tugasnya dengan baik. Di sisi lain bangunan, para petugas masih melakukan pekerjaannya.
Selain itu, hanya ada saya dan teman-teman dari ClickKompasiana, empat orang yang mungkin menunggu keluarganya pulang, dan petugas di minimarket.
Bangunan ini memang baru. Sebagai bagian dari empat stasiun kereta cepat Whossh yaitu Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar, Stasiun Karawang justru paling akhir beroperasi. Gedung berjendela besar itu baru diresmikan 24 Desember 2024. Acara seremonial itu menjadi tanda bahwa gedung dengan desain modern itu kini resmi berfungsi sebagai Stasiun Kereta Cepat Whoosh.
Penghubung Untuk Kegiatan Industri
Dari Stasiun di Desa Wamakerta, Teluk Jambe ini para penumpang kereta api cepat bisa menuju Bandung tanpa harus ke Jakarta. Tentu saja memotong waktu perjalanan menjadi semakin cepat. Penumpang dari Karawang juga bisa ke Jakarta tanpa khawatir terkena macet.
Pada tahap awal, stasiun ini akan melayani 20 jadwal perjalanan per hari. Banyaknya jumlah perjalanan pasti akan membantu para pekerja ketika harus mengadakan pertemuan di Jakarta. Seperti yang diketahui, Karawang merupakan kawasan industri, khususnya industri otomotif, elektronik, dan alat rumah tangga. Letak kawasan industri ini tidak terlalu jauh dari stasiun.
Dengan menumpang kereta Whossh hanya perlu waktu 15 menit ke Jakarta. Kehadiran stasiun ini dapat diibaratkan sebagai jembatan penghubung antara kawasan industri, Jakarta, Pelabuhan Intermasional Tanjung Priok dan Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Harga tiket kereta whoosh rute Halim-Karawang dan sebaliknya Rp125.000, sedangkan rute Karawang-Padalarang/Tegalluar-Sumarecon dan sebaliknya Rp175.000 untuk kelas ekonomi premium. Adapun tarif business class dan fist class berada di angka Rp450.000 dan Rp600.000.
Kehadiran Stasiun Karawang tentu bisa meningkatkan akses perjalanan bagi masyarakat. Kemudahan akses transportasi dapat mengundang masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan menyenangkan. Bukan tidak mungkin, suatu hari nanti, transportasi umum menjadi primadona dan kebanggaan masyarakat Indonesia.