Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Depo KRL Depok, di Sinilah Kereta Merawat Diri

30 Oktober 2024   06:50 Diperbarui: 30 Oktober 2024   06:50 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta walking tour kompasiana (dok. sandz)

Deretan roda-roda kereta yang masih baru tampak tertata di bagian depan bengkel. Roda-roda baru tersebut memiliki diameter 860 mm. Roda baru akan dipasang ketika roda kereta diameternya berkurang hingga ke angka 780 mm. Berkurangnya ukuran diameter disebabkan oleh gesekan dan pembubutan.

Ketika proses penggantian roda dilakukan, mesin pendingin udara dan perangkat yang ada di kereta akan dicek. Termasuk mesin-mesin pengatur yang berada di bawah kereta.

Bersih Itu Harus

Meski rombongan tengah berjalan-jalan di bengkel, namun tidak ada sampah atau residu yang terlihat. Lantai gedung perawatan bersih. Sampah-sampah seperti oli, kertas, plastik, semua tersimpan di tempat yang sudah ditentukan.

"Penggantian oli mesin tidak boleh berceceran. Semua harus bersih. Nanti oli bekasnya ditampung dan dikumpulkan. Semua limbah atau sampah akan diolah sesuai ketentuan. Termasuk air bekas pencucian kereta. Jadi tidak bisa sembarangan membuang sampah. Semua diolah sesuai ketentuan yang berlaku," terang Pak Asep.

Wah, melihat upaya yang dilakukan KAI untuk melayani penumpang, saya sebagai pengguna kereta api, patut diacungi jempol. Sudah sepantasnya jika masyarakat memberi dukungan dan memberi apresiasi untuk kinerja KAI.

KAI mengutamakan keselamatan (dok. pribadi)
KAI mengutamakan keselamatan (dok. pribadi)

Caranya bukan dengan mengirimkan bunga ya, namun menjaga perilaku saat menaiki kereta api. Janganlah duduk di lantai atau membuang sampah sembarangan di area kereta dan stasiun. Perhatikan juga tata tertib berlalu lintas, tidak usah mengadu kecepatan karena kereta memiliki jalur khusus. 

Sedih loh mendengar kereta api tertemper kendaraan. Selain kereta jadi rusak, penumpang pun jadi terbengkalai karena waktu keberangkatan kereta menjadi tertunda. Yuk, sama-sama menjaga, merawat, dan menggunakan kereta api sebagai transportasi yang menyenangkan, aman, dan tepat waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun