Di ruang tunggu tertata beberapa bangku dari besi. Ada juga bangku, serupa bangku taman, yang terbuat dari kayu dan besi. Kemudian ada bangku kayu diletakkan sepanjang tembok bagian dalam peron.
Walau ukuran stasiun tidak terlalu besar, namun keberadaannya sangat penting. Di atas relnya melintas kereta penumpang menuju kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dari sini juga melintas kereta lokal Walahar yang mengantar penumpang menuju Purwakarta dan Cikarang. Selama satu jam berada di sini, saya melihat berbagai kereta melintas dengan cepat.Â
Bangunan Tua
Dari stasiun ini saya mau menuju ke Cikarang. Kereta baru akan datang sekitar pukul 09.40 WIB. Cukuplah waktu untuk membuat tulisan.Â
Jika dilihat dari fisik bangunan, Stasiun Kosambi bukan stasiun baru. Keberadaan tembok tebal, jendela kayu besar dan tinggi, bangku kayu, dan tempelan batu kerikil dari bagian tengah hingga bawah bangunan menyiratkan kalau bangunan dibuat di masa pemerintahan Belanda.
Informasi dari internet, sayangnya sangat terbatas. Hanya menyatakan bahwa bangunan ini dibuat oleh pemerintah Belanda untuk memudahkan membawa barang yang dihasilkan menuju Batavia.
Sekarang, jalur kereta api yang melalui Stasiun Kosambi kini bertambah dengan semakin banyak kereta penumpang melintas di atasnya.
Mungkin asyik juga menjelajah kota-kota yang berada jalur kereta api. Hm, tentu akan menjadi petualangan baru yang menyenangkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H